Sukses

Beredar Foto Singapore Airlines Diteror Mahasiswa Tangerang

Selain mem-posting peringatan terhadap ancaman bom, ia juga memasang gambar pesawat yang disebutnya sebagai target ledakan.

Liputan6.com, Jakarta - Ulah pemuda bernama Ilham yang mengancam penerbangan Singapura, Singapore Airlines, dilakukan melalui media sosial Twitter. Dari akun SatNoToLGBT ‏@SatNoToLGBT, ia berkicau tentang teror bom terhadap pesawat maskapai Negeri Singa itu.

Selain mem-posting peringatan terhadap ancaman bom, ia juga memasang gambar pesawat yang disebutnya sebagai target ledakan.

"@singaporeair @fangpyro the victim aircraft. thanks," kicaunya dalam huruf kapital seperti dikutip Liputan6.com, Rabu (8/7/2015), disertai gambar pesawat Singapore Airllines dengan list berwarna merah.

Peristiwa itu diawali dengan postingan status dari pemuda yang kemudian diidentifikasi sebagai Ilham.

"HI @SingaporeAir, do not fly the plane ex. SQ221 today (1/7), the aircraft is a380 with the red paint on the body (2/7)," tulisnya.

"@singaporeair why? because i've just placed a bomb there (3/7),  so, if you want your passengers safe, do not fly it (4/7), i tell you again, do not fly it (5/7). Do not fly! (6/7), thanks (7/7)," tambah postingan Ilham yang totalnya ada 7.

Atas ulahnya pada maskapai Singapore Airlines tersebut, Tim Subdit IT dan Cybercrime Bareskrim Polri menangkap mahasiswa dari perguruan tinggi swasta di Jakarta itu. Dengan tuduhan diduga mengancam telah menaruh bom dalam penerbangan pesawat Singapore Airlines SQ-221 rute Singapura-Sydney.

Berdasarkan laporan tersebut, Dirtipideksus Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Victor Simanjuntak, melakukan penangkapan pada Rabu 8 Juli 2015 pukul 03.00 WIB dini hari di rumahnya di Tangerang. Ia mengatakan, mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jakarta jurusan IT itu mengancam melalui media sosial pada 1 Juli 2015 kemarin.

"Ia seorang diri. Melakukan pengancaman penerbangan sehingga menyebabkan delay 3 penerbangan. Ancamannya jangan terbang karena di dalam pesawat ada bom, segera mendarat," kata Brigjen Victor di Bareskrim Polri, Jakarta.

Brigjen Victor menguraikan, mahasiswa itu mengirim pesan ancaman bom lewat email dan langsung ditujukan kepada perusahaan maskapai penerbangan Singapore Airlines. (Tnt/Mut)