Sukses

Bandara Ngurah Rai Bali Ditutup Hingga Jumat Pukul 21.30 Wita

Christina mengaku, dari pihak maskapai hanya mengganti tiket penerbangan untuk hari selanjutnya.

Liputan6.com, Denpasar - Gunung Raung di perbatasan Banyuwangi dan Bondowos‎o, Jawa Timur terus memuntahkan debu vulkanik sehingga mengganggu aktivitas masyarakat. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, pun menutup semua penerbangan baik dalam maupun luar negeri.

"Puluhan penerbangan internasional terpaksa mengalami pembatalan. Sedangkan, untuk penerbangan domestik terpaksa ditunda dan akan penjadwalan ulang," kata Kepala Hukum Dan Humas Angkasa Pura Ngurah Rai, Badung, Bali, Shively Sanssouci, di bandara, Jumat (10/7/2015).

Shively mengatakan, ada 357 penerbangan domestik dan internasional yang batal pada hari ini. Untuk hari ini saja ada 47.370 penumpang yang rencananya berangkat dari Bandara Ngurah Rai.

Ia melanjutkan, rencananya penutupan sementara diberlakukan dari Kamis 9 Juli pukul 22.15 Wita hingga ‎pukul 09.30 Wita pagi tadi.

"Karena ada pertimbangan lain. Maka, bandara ditutup hingga pukul 21.30 Wita malam ini. ‎Penutupan bandara pasti akan berpengaruh untuk penerbangan. ‎Untuk penumpang kami imbau untuk menghubungi maskapainya masing-masing," sambung Shively.

Sementara itu, Christina, penumpang tujuan Maumere yang sedianya akan menggunakan maskapai Nam Air harus menunda keberangkatannya menuju kampung halamannya.

"Saya mau pulang ke Flores, berangkat pukul 09.20 Wita dan sampai di Maumere pukul 10.40," katanya kepada Liputan6.com saat hendak kembali ke Denpasar untuk menginap di rumah temannya.

Christina mengaku, dari pihak maskapai hanya mengganti tiket penerbangan untuk hari selanjutnya. Karena, menurut pihak maskapai ini adalah bencana alam.

"Iya, tadi saya sudah mengembalikan tiket untuk diganti tiket baru. Saya mau tukar untuk hari sabtu atau minggu penuh, tadi dapat tiket untuk hari Senin. Kalau menginap, sementara selama nunggu hari Senin saya akan tinggal di rumah teman di daerah Denpasar. Dari maskapai tidak memberikan fasilitas menginap, karena ini dianggap bencana alam," ucap Christina. (Mvi/Yus)