Sukses

Melongok Lonjakan Arus Mudik 2015

Gerbang tol Cipali sempat ditutup pada Minggu pagi akibat membludaknya volume kendaraan.

Liputan6.com, Jakarta - 2.703 Calon pemudik memadati area Parkir Timur JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Mereka tampak semringah. Senyum pun tersungging dari bibirnya.

Minggu 12 Juli 2015, mereka bersiap untuk menempuh perjalanan jauh ke kampung halaman untuk menikmati hari kemenangan bersama sanak keluarga. Kebahagiaan para pemudik itu kian sempurna saat mereka mendapatkan tumpangan bus gratis.

Ada 52 bus disiapkan Partai Demokrat untuk mengangkut mereka menuju 19 kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kota-kota itu di antaranya Cirebon, Tegal, Semarang, Solo, Wonogiri, Surabaya, dan kota kelahiran SBY, Pacitan yang mendapat kuota terbesar.

"Mereka luar biasa bahagianya ketika saya lihat tadi. Karena dapat mudik dan kumpul bersama keluarga di kampung halaman," kata Ani Yudhoyono usai melepas bus rombongan pemudik.

Tak lupa, istri Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, ini berpesan agar pemudik menjaga kesehatannya. Ia juga mengimbau para sopir dapat mengendarai bus dengan hati-hati.

"Jangan ngebut ya bapak sopir. Tapi juga jangan terlalu gremet juga. Gremet itu maksudnya terlalu pelan. Jaga kesehatan semuanya," pesan Ani

Cipali Diuji

Ada suasana berbeda pada musim mudik 2015. Jalur kendaraan yang biasanya melalui Pantura kini bisa ditempuh melalui Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Jalur tol terpanjang di Indonesia ini diklaim dapat memangkas waktu perjalanan hingga 2 jam.

(Liputan 6 TV)

Jalan dambaan itu pun diserbu para pemudik. Imbasnya, gerbang tol itu sempat ditutup pada Minggu pagi akibat membludaknya volume kendaraan. Pengguna jalan diarahkan untuk menggunakan jalan alternatif.

"Pukul 08.00 WIB, Gerbang Tol Cipali untuk sementara ditutup akibat penumpukan di Gerbang Tol Cipali, sehingga pengendara dapat menggunakan jalur Cikopo," kicau @NTMCLantasPolri, Minggu (12/7/2015). 

Seorang pengguna akun Twitter @noorgondes mengunggah kondisi arus mudik di Tol Cipali dan keluar Tol Kanci arah Brebes ramai lancar.

Namun, penumpukan kendaraan itu mulai terurai pada pukul 13.00 WIB. Kepadatan kembali dirasakan pemudik saat mendekati loket pembayaran atau tepatnya di kilometer 184. Antrean mencapai sekitar 1 kilometer.

"Tol Cipali arah Palimanan lancar, merayap mulai km 184 antre bayar," kicau pengguna akun lainnya, @ttirtawi.

Pada pukul 17.06 WIB, NTMC melalui akun Twitter-nya, @NTMCLantasPolri berkicau Tol Cipali terpantau lancar mulai dari pintu keluar Cilameri Subang.

"Tol Cipali dipantau dari pintu keluar Cilameri Subang nampak lancar," tulis @NTMCLantasPolri.

Sejak mulai beroperasi pada 14 Juni 2015, Tol Cipali menjadi jalur primadona bagi para pengguna jalan. Namun di balik kemegahan infrastrukturnya, masih menyimpan sejumlah kekurangan fasilitas untuk penggunanya.

Pantauan Liputan 6 SCTV, di salah satu rest area tol tersebut masih terasa gersang. Tak ada pepohonan. Rerumputan yang terlihat baru tumbuh hanya menyembulkan debu kala terinjak.

Tak hanya itu, para pemudik juga mengeluhkan minimnya fasilitas di toilet. Mereka bahkan mengaku bingung saat akan mengambil wudu untuk menunaikan salat.

Selain meminimalkan angka kecelakaan di jalan, Tol Cipali juga diuji untuk memberikan pelayanan memuaskan bagi para pemudik tersebut.

Stasiun Diserbu

H-5 Lebaran, Stasiun Gambir diserbu pemudik. Menurut Kepala Stasiun Gambir, Edy Koeswoyo, kepadatan itu sudah mulai terlihat sejak H-7 lalu.

"Hari ini kemungkinan bisa lebih dari hari-hari sebelumnya," kata Edy di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu 12 Juli 2015.

Suasana Stasiun Gambir yang diserbu para pemudik. (Liputan6.com/Oscar Ferri)

Edy mengungkapkan, ada 4.742 orang telah diberangkatkan menggunakan 14 kereta api. Jumlah pemudik tahun ini, kata dia, mengalami peningkatan 10 persen dibanding tahun lalu. Kenaikan ini bisa dilihat dari jumlah perjalanan kereta tambahan.

"Kalau tahun lalu kereta tambahan lebih sedikit‎," ujar Edy.

Saat ini, lanjut Edy, setiap hari PT KAI mengoperasikan 38 kereta api terhitung dari H-7 hingga H+7 Lebaran. Jumlah itu terdiri atas 28 kereta api reguler, 6 kereta api fakultatif jarak pendek, dan 4 kereta api tambahan lebaran.

Menurut seorang calon penumpang, Rusdian (42), pelayanan tiket di stasiun tersebut mengalami perubahan dari tahun kemarin. Antrean dinilai cukup tertib.

"Ngantrenya udah ada 2 jam-an. Tapi saya di sini sudah dari pagi. Antreannya tertib. Beda sama tahun-tahun yang dulu," tukas Rusdian.

Pemudik memasuki kereta api di Stasiun Senen, Jakarta, Selasa (7/7/2015). Para pemudik mengaku sengaja mudik lebih awal untuk menghindari puncak arus mudik yang diperkirakan akan terjadi pada H-5 Lebaran. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara jumlah pemudik di Stasiun Senen melonjak dibanding tahun lalu. Menurut Kepala Stasiun Senen, Oya Kartika, jumlah itu mencapai 114 persen.

"Volume penumpang hari kemarin tercatat mencapai 23.238 penumpang. Itu artinya bertambah 114 persen dibanding tahun lalu yang sekitar 20 ribuan penumpang," ujar Oya.

Menurut dia, Stasiun Senen sudah mengerahkan seluruh armada kereta secara maksimal. Termasuk 6 kereta tambahan yang sudah dioperasikan. 6 kereta api tambahan tersebut beroperasi sejak H-7 hingga H+7 Lebaran.

"Total seluruhnya ada 32 kereta diberangkatkan dari Senen. Ada 12 yang PSO atau tarif subsidi, termasuk 6 kereta tambahan," pungkas Oya.

Pemudik Jubeli Pelabuhan

Penumpukan pemudik terlihat merata di 5 kantong parkir Pelabuhan Merak, Banten, Jawa Barat. Sebagian dari mereka telah menunggu antrean hingga 5 jam.

Meski begitu lama, mereka mengakui pelayanan pelabuhan lebih baik karena mereka bisa berteduh di tenda antrean saat hujan mengguyur Sabtu 11 Juli 2015 malam kemarin hingga dini hari tadi.

Antrean panjang sudah terjadi di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Para pemudik bahkan harus menunggu hingga 10 jam untuk bisa menaiki kapal penyebarangan ke Pulau Sumatera.

Lamanya antrean ini juga karena cuaca yang kurang baik. Sejumlah kapal kesulitan sandar akibat gelombang tinggi dan angin kencang. Hal itu membuat jadwal pelayaran sempat tertunda.

Jumlah penumpang antara Sabtu kemarin hingga pagi ini diperkirakan mencapai 60 ribu orang dengan 15 ribu kendaraan berbagai jenis. Saat ini, ASDP Merak menyiagakan 28 kapal roro (roll on-roll off) untuk melayani pemudik.

Sementara itu, lonjakan serupa terlihat di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali. Hingga Sabtu malam kemarin, pelabuhan ini mencatat ada hampir 9.000 sepeda motor dan lebih dari 5.000 mobil yang menyeberang melalui pelabuhan ini dengan membawa 45 ribu penumpang.

ASDP Gilimanuk mengoperasikan 7 dermaga dengan 37 kapal. ASDP juga mengalihkan truk dan bus yang sebelumnya menggunakan kapal ponton kini menggunakan Dermaga LCT. Hal ini dimaksudkan sebagai antisipasi antrean panjang saat puncak arus mudik yang diperkirakan 3 hari sebelum Lebaran. (Ali/Ans)