Liputan6.com, Jakarta 2 Anggota TNI AD menjadi korban pengeroyokan dan penikaman di Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu 12 Juli 2015 dini hari. Korban bernama Pratu Aspin Mallobasang tewas akibat luka tusuk di dada kirinya. Sementara Pratu Fatkhu Rahman masih dirawat di RS Pelamonia Makassar akibat luka tusuk di punggungnya.
Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad) Letnan Jenderal Mulyono membenarkan peristiwa yang menimpa anak buahnya itu. Dia menduga pengeroyokan dilakukan oleh 20 orang tidak dikenal.
"Peristiwa terjadi saat 2 anggota kami menonton festival bedug di Lapangan Syekh Yusuf, Gowa. Keduanya dikeroyok 20 orang tidak dikenal, laki-laki semua," ujar Mulyono di Media Center Makostrad, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (13/7/2015).
Advertisement
Berdasarkan keterangan saksi mata di lapangan, Mulyono mengungkapkan ciri-ciri pelaku pengeroyokan. Salah seorang pelaku diketahui berpostur tegap, berambut pendek dan memakai kopiah hitam.
"Jadi ada saksi mata di TKP bilang salah satu pelaku berambut pendek, berkopiah hitam, berbadan tegap, dan mengendarai motor scorpio berwarna silver variasi hitam," ungkap Mulyono.
Kedua korban langsung dilarikan ke RS Pelamonia Makassar dengan dibantu masyarakat sekitar. Akibat luka yang sangat serius, korban Pratu Aspin Mallobasang dirujuk ke RS Wahidin Makassar untuk penanganan lebih lanjut. Namun, sekitar pukul 07.40 Wita, korban menghembuskan napas terakhir.
"Sedangkan Pratu Fatkhu Rahman saat ini masih dirawat intensif di RS Pelamonia. Kondisinya masih sadar," terang Mulyono.
Mewakili institusinya, jenderal bintang tiga itu mengucapkan belasungkawa atas peristiwa yang dialami anak buahnya. Dia berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Dia juga mendoakan agar Pratu Fatkhu segera pulih dan beraktivitas seperti biasa.
"Kami berduka rekan kita meninggal dunia. Semoga amalnya diterima Tuhan Yang Maha Esa. Dan yang masih sakit segera sembuh," harap Mulyono. (Bob/Mut)