Sukses

Geliat Mudik Memuncak

Antrean ribuan kendaraan menuju Gerbang Tol Cipali mencapai 14 kilometer.

Liputan6.com, Jakarta - Dua hari menjelang Lebaran, arus mudik kian memperlihatkan geliatnya. Ribuan kendaraan pemudik mengular di jalan-jalan utama menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Seperti yang terlihat di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Sejak Rabu 15 Juli 2015 pagi hingga siang, antrean ribuan kendaraan menuju gerbang tol mencapai 14 kilometer. Untuk mengurangi kepadatan pemudik, petugas kepolisian mengalihkan arus lalu lintas ke arah pintu tol Sumber Jaya, Jawa Barat.

Ratusan mobil memadati arus tol Cipali, Jawa barat, Rabu (15/7/2015). Tol yang menghubungkan antara jakarta dan Jawa Barat ini sudah padat sejak kemarin. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kondisi itu tentu memerlukan kesabaran dari para pengemudi. Mereka diminta tetap waspada agar terhindar dari hal yang diinginkan.

Namun, kesabaran pemudik itu kembali diuji pada malam harinya. Sekitar pukul 19.30 WIB, kendaraan yang mengular di Tol Cipali lebih parah hingga mencapai 19 km. Bila dihitung dari gerbang tol, ekor antrean tersebut berada pada titik 166 km hingga 169 km.

Petugas Kepolisian saat mengatur kendaraan yang masuk ke gerbang Tol Palimanan, Jawa Barat, Selasa (14/7/2015). Hingga H-3 jelang lebaran 2015 pemudik sudah mulai memadati tol Cipali. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kemacetan itu terjadi lantaran adanya proses transaksi pembayaran tol yang memerlukan waktu antara 10 hingga 13 detik. Di tambah para pemudik yang tidak menyediakan uang pas saat membayar tol, dinilai turut menyumbang antrean yang kian panjang.

Sementara kondisi tak jauh berbeda terjadi di jalur selatan. Ragam kendaraan yang membawa pemudik mengular sejak Rabu pagi di kawasan Nagreg. Hal ini lantaran adanya aktivitas warga di Pasar Limbangan, Garut.

Akibat kepadatan kendaraan itu, petugas pun melakukan buka tutup arus lalu lintas. Buka tutup jalan yang sifatnya kondisional itu mulai diterapkan di perbatasan Nagreg dan Limbangan. Di jalur ini, kepadatan arus lalu lintas diprediksi akan kian bertambah pada Rabu malam.

Ribuan pemudik mobil memadati arus tol Cipali, Jawa barat, Rabu (15/7/2015). Pemudik dialihkan kan dari arus km 174 keluar ke arus pintu tol sumber jaya, ini dikarenakan kepadatan sepanjang 13 km dari pintu tol cipali. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Peningkatan arus mudik pada H-2 Lebaran ini terjadi lantaran sejumlah perusahaan sudah mulai meliburkan karyawannya sejak Selasa 14 Juli 2015. Dan pada Kamis 15 Juli 2015, instansi pemerintahan juga sudah mulai meliburkan PNS.

Para karyawan pun tak ingin membuang waktu. Mereka langsung bersiap menikmati libur Lebaran di kampung halaman untuk bertemu keluarga tercinta.

Merak Ricuh

Tak hanya itu, lonjakan arus mudik juga terlihat di Pelabuhan Merak. Ribuan orang yang akan menghabiskan liburan Idulfitri bersama keluarga berbondong-bondong masuk ke lambung kapal.

Ribuan Pemudik sepeda motor saat masuk kapal di pelabuhan Merak, Banten, Rabu (15/7/2015). Para pemudik sepeda motor ini mulai memadati pelabuhan merak sejak dinihari untuk menyebrang menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pantauan Liputan6.com, lonjakan penumpang terjadi sejak Selasa 14 Juli 2015 malam. Petugas ASDP mencatat sekitar 94.500 pemudik tiba di pelabuhan tersebut. Jumlah ini melonjak dua kali lipat dibanding pada pagi hari yang berjumlah 40.000 pemudik.

Pemudik yang berjalan kaki maupun yang membawa kendaraan pribadi terlihat memenuhi loket pembelian tiket dan jalur masuk ke kapal. Loket tiket yang semula lengang, tiba-tiba berubah jadi lautan manusia dan lautan kendaraan bermotor pada malam hari.

Ribuan pemudik mobil memadati Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (15/7/2015) dinihari. H-2 pemudik mulai memadati kawasan Pelabuhan Merak untuk menyeberang ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Bakauheni Lampung. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pemudik yang mengendarai kendaraan roda empat kesal karena belum juga diberangkatkan menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Padahal, mereka sudah mengantre di Pelabuhan Merak sejak pukul 05.00 WIB.

"Yang diangkut hanya penumpang bus doang. Sedangkan kita di sini sudah 5 jam lebih menunggu," kata seorang pemudik tujuan Bandar Lampung, Arianto, Rabu 15 Juli 2015.

Pria yang berangkat dari wilayah Jakarta Pusat bersama istri dan 3 orang anaknya ini merasa kesal dengan perilaku pilih kasih pihak PT ASDP Merak.

Menurut dia, sejak menunggu, setidaknya sudah ada 3-5 kapal yang melakukan bongkar muat di Dermaga 5, tempatnya mengantre. "Saya ini di sini dari jam 5 pagi. Tapi belum berangkat-berangkat," tegas Arianto.

Kapal Salvatore siap mengangkut para pemudik di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu, (15/7/2015). Total pemudik yang menyebrang 124.606 pemudik, 9.860 roda empat, 19.197 roda dua. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sedangkan pihak PT ASDP selaku pengelola Pelabuhan Merak merasa kewalahan menghadapi pemudik yang membludak sejak dini hari tadi hingga siang hari. Bahkan, rekapitulasi data pemudik dan kendaraan yang disebrangkan pun tidak sempat dikeluarkan oleh PT ASDP Cabang Utama Merak, karena masih mengurusi pemudik yang terus berdatangan.

"Pemudiknya banyak banget, belum bisa di-publish (datanya) karena ini masih diverifikasi," kata Humas PT ASDP Cabang Merak, Mario S Utomo.

Seharusnya, data pemudik tersebut keluar setiap 12 jam, yakni pada pukul 08.00 WIB dan pukul 20.00 WIB. Sehingga, data terakhir yang masih dirilis pihak PT ASDP Merak merupakan data lama pada H-3 arus mudik atau data pukul 20.00 WIB, Selasa 14 Juli 2015.

Pada gelombang pertama H-3, pemudik yang pejalan kaki tercatat ada 7.383 jiwa dan penumpang yang berada dalam kendaraan tercatat 32.616.

Jika menghitung dengan jumlah kendaraan, tercatat roda dua ada 2.986 unit, kendaraan roda empat pribadi 3.811 unit, bus 307 unit, dan truk pengangkut sembako, serta BBM 266 unit. (Ali/Rmn)