Liputan6.com, Jakarta Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, ikut salat Idulfitri bersama keluarga dan pegawai lapas di lapangan tenis Lapas Pasir Putih. Tidak terkecuali para narapidan terorisme.
Hanya saja, terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir tidak bisa mengikuti ibadah tersebut. Pasalnya, pria yang divonis 15 tahun penjara itu sedang sakit.
"Ustaz Abu Bakar Bakar Ba'asyir sedang sakit karena kakinya bengkak, Serge sedang tidak enak badan," kata Kepala Lapas Pasir Putih Hendra Eka Putranto, Jumat (17/7/2015).
Selain Baasyir, terpidana mati kasus narkoba asal Prancis, Serge Arezky Atlaoui, tidak mengikuti ibadah tersebut. Namun, Serge sempat berdiri di pintu blok penjara sebelum salat Idulfitri dimulai. Kemunculannya hanya sebentar dan langsung kembali ke kamarnya.
Menurut Hendra, Serge yang sempat masuk dalam daftar eksekusi mati tahap kedua itu, tergolong rajin mengikuti kegiatan keagamaan di Lapas Pasir Putih. Akan tetapi, Serge memohon izin tidak mengikuti salat Idulfitri karena tidak enak badan.
Saat salat Id, khatib di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, KH Hasan Makarim mengajak jamaah, khususnya narapidana di lapas itu untuk segera bertobat.
"Tobat wajib dilakukan dengan segera, tidak boleh ditunda," kata Hasan saat membacakan khotbah usai menjadi imam salat Idulfitri. Dia mengatakan setiap manusia pasti pernah berbuat dosa.
Pada kesempatan tersebut, dia mengutip sejumlah hadis yang mengupas mengenai kewajiban tobat. (Ant/Bob/Mut)
Sakit, Abu Bakar Baasyir Tidak Ikut Salat Id
Selain Baasyir, terpidana mati kasus narkoba asal Prancis, Serge Arezky Atlaoui, tidak mengikuti ibadah tersebut.
Advertisement