Liputan6.com, Jakarta - ‎Raja Dangdut Rhoma Irama mendirikan Partai Islam Damai dan Aman (Idaman). Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz memprediksi partai baru tersebut akan memiliki daya gebrak luar biasa di kancah perpolitikan Indonesia.
"Rhoma itu sesepuh kita, ada Rhoma effect, PKB juga, tentu Partai Idaman ada juga (Rhoma effect). Semua kepentingannya Islam. Kalau tidak perhatikan Islam, kiamat dia‎," kata Djan saat hadir di open house Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Jakarta, Jumat (17/7/2015).
Namun, kehadiran kendaran politik sang Raja Dangdut itu tidak dianggap sebagai ancaman oleh PPP. Sebagai sesama partai yang merangkul umat Islam, kehadiran Partai Idaman justru makin membantu umat.
"Kita tidak pernah lihat partai Islam sebagai kompetitor," ujar dia.
Djan juga meminta agar Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengesahkan Partai Idaman apabila semua persyaratan telah terpenuhi. "Kalau dipenuhi persyaratan, ya wajib hukumnya dicap. Tidak ada sengketa. Tidak ada artis lain bikin partai," tandas Djan.
Dalam Partai Idaman, Rhoma menjabat sebagai Ketua Umum. Ia menyatakan, setelah mengikuti berbagai organisasi‎, akhirnya dia sadar ingin memberikan perubahan dengan berpolitik. Maka itu, dia beserta rekannya membentuk Partai Idaman. (Mut)
PPP Tak Anggap Partai Idaman Rhoma Irama Sebagai Kompetitor
Raja Dangdut Rhoma Irama mendirikan Partai Islam Damai dan Aman (Idaman).
Advertisement