Liputan6.com, Jakarta - Cuaca ekstrem dan bencana kekeringan melanda sebagian wilaya Papua. Seperti yang terjadi di Kabupaten Nduga, Lanny Jaya, dan Puncak.
Pada 1-10 Juli 2015 lalu, 3 kabupaten itu mengalami hujan es yang menyebabkan segala hasil perkebunan mereka mengalami gagal panen atau puso. Tak ada umbi-umbian yang bisa dipanen.
Selain itu, sejumlah ternak mati karena cuaca yang dingin. Begitu juga beberapa orang dikabarkan tewas. Seperti diinformasikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Minggu (19/7/2015).  Â
Â
"Ada 6 distrik, 21 kampung dengan 20.160 KK yang terdampak kekeringan di 3 kabupaten tersebut. Distrik yang terdampak parah adalah Distrik Kuyawage, Wano Barat, Kuwa Balim, Utpagga, Nenggejadin, dan Agundugame," tulis Sutopo.
Sutopo menambahkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kab Lanny Jaya, ada 11 orang meninggal dunia. Sebanyak 5 di antaranya adalah balita, 2 anak-anak, dan 4 dewasa.
Untuk mencegah bertambahnya korban jiwa, BNPB lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengirimkan bantuan berupa 13,4 ton makanan dan 15 ton beras. Barang-barang bantuan tersebut dikirimkan pada 17-19 Juli 2015.
"Pada 17 Juli 2015, bantuan beras dan logistik telah didistribusikan ke Distrik Agundugame Kab Puncak dan Distrik Kuyawage Kab Lani Jaya. Pengiriman bantuan dengan pesawat carter Susy Air menggunakan landasan darurat yang ada di dekat daerah terdampak," tutur dia.
"Untuk menjangkau Distrik Kuyawage, Wano Barat, dan Kuwa Balim Kab Lanny Jaya diperlukan waktu 10 hari jalan kaki dari ibukota Lanny Jaya," imbuh Sutopo.
Sutopo mengatakan, BNPB menyiapkan dana siap pakai Rp 250 juta untuk pengiriman logistik bagi korban bencana hujan es di Papua ini. (Ndy)
BNPB Kirim 15 Ton Beras untuk Korban Hujan Es Papua
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kab Lanny Jaya, ada 11 orang meninggal dunia akibat bencana hujan es di Papua ini.
Advertisement
Prabowo Subianto
Piala Asia U-20
![Ilustrasi - Indra Sjafri background timnas indonesia (Bola.com/Erisa Febri/Adreanus Titus)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/77o0Xx7071zvIve1lDJcDK4hTSE=/0x0:1080x608/200x113/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4380635/original/019449800_1680447289-Indra_Sjafri_background_timnas_Indonesia__Bola.jpg)
Seputar Timnas Indonesia U-20: Pengamat Tanyakan Soal Indra Sjafri Mengantisipasi Mobilitas Tinggi Dua Lawan Terakhir di Piala Asia
![Sementara itu Timnas Iran U-20 mantap berada di puncak klasemen dengan torehan tiga poin. Selisih gol merreka pun sangat bagus berkat tiga gol yang bersarang ke markas Timnas Indonesia U-20. (Dok. PSSI)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/8f_dDXaNnTnIVPCiP35UFP8uk0I=/200x113/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5132619/original/024123500_1739495596-Timnas_Indonesia_U-20_vs_Iran-4.jpg)
Menipis Setelah Kalah dari Iran, Media Vietnam Soroti Peluang Timnas Indonesia U-20 untuk Lolos ke Piala Dunia U-20
BRI Liga 1
![BRI Liga 1. (Liputan6.com/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/TZ1aRWzohe1o6X36h10SWP4FBb8=/200x113/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3542487/original/032381900_1629176080-673X373.jpg)
Hasil BRI Liga 1 PSIS Semarang vs PSM Makassar: Imbang 1-1, Mahesa Jenar dan Juku Eja Belum Keluar dari Tren Buruk
![Penyerang Persija Jakarta, Gustavo Almeida (kiri), berduel dengan bek Persib Bandung, Gustavo Franca, saat kedua kesebelasan bertanding pada lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Minggu (16/2/2025) sore WIB. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/OVMDyyOc0h23OJ055jkQNVZbo9s=/0x0:1600x1066/200x113/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5134993/original/069688100_1739701765-Persija_Vs_Persib_2.jpg)