Liputan6.com, Jakarta - Joko Riwanto (52) dan Ruwaidah (46) pasti kaget bukan kepalang. Hari Lebaran pertama yang seharusnya dinikmati dengan sukacita malah berubah jadi dukacita.
Pada Sabtu 18 Juli 2015 siang itu, sekitar pukul 13.00 WIB, Joko dan Ruwaidah bersilaturahmi ke kediaman salah satu kerabatnya, Nurbaeti Rofiq di Perumahan Gaperi, Kedung Waringin, Bojong Gede, Depok, Jawa Barat.
Perempuan yang bekerja sebagai jurnalis itu menghuni rumah tersebut seorang diri. Kabarnya, Nurbaeti memang tengah dicari-cari keluarganya saat Hari Raya Idulfitri kemarin.
Advertisement
Namun, bukan sambutan ramah si pemilik rumah yang diterima, keduanya malah harus bertemu dengan jasad perempuan 44 tahun tersebut.
Nurbaeti, sang wartawati tewas dengan tragis di rumah itu. Tubuhnya ditemukan membusuk. Binatang pengurai nampak mengerubungi jasadnya.
Dan ada bekas jeratan ikatan di tangan kirinya. Jasadnya pun dilarikan ke RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta.
Dibunuh?
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti, memperkirakan wartawati Nurbaeti tewas pada 15 Juli 2015.
"Diperkirakan (tewasnya) dua hari sebelum Lebaran," jelas Krishna ketika dihubungi Liputan6.com, Minggu (19/7/2015).
"Tapi sudah dihinggapi belatung, mungkin juga sudah lama tewasnya," imbuh Krishna.
Sementara Kasat Reskrim Polres Kota Depok, AKBP Teguh Nugroho, memprediksi, Nurbaeti telah meninggal sejak berminggu-minggu lalu. "Kira-kira (korban tewas) sudah tiga minggu," ujar Teguh.
Teguh mengatakan, saat ini jajarannya sedang memeriksa beberapa saksi mata terkait kejadian ini. Saksi yang diperiksa yaitu keluarga, rekan kerja, dan tetangga korban.
"Saat ini saksi yang kita periksa dari keluarga, teman kerjanya, dan tetangga rumah. Inisial (saksi) tidak bisa kami beberkan karena takut mengganggu proses pengejaran pelaku," jelas Teguh ketika dihubungi Liputan6.com.
Namun sementara ini, polisi menduga Nurbaeti merupakan korban pencurian dengan kekerasan (curas). Hal ini karena ditemukan tanda-tanda kerusakan gembok pagar dan pintu rumah yang dibobol serta raibnya barang-barang miliknya.
Kapolsek Bojong Gede, Kompol Ganet Sukoco, mengatakan, salah satu benda yang hilang di tempat kejadian perkara adalah telepon genggam milik Nurbaeti. Namun dia mengaku belum bisa menyimpulkan, apa motif pencurian yang berada di balik tewasnya wartawati tersebut.
"Keterangan dari lingkungan sekitar rumah korban, korban sedang merenovasi rumah. Kami masih belum bisa memastikan penyebab kematiannya karena masih diselidiki," kata Ganet.
Yang jelas, dari hasil otopsi jenazah menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Seperti diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal.
"Hasil autopsi sementara ada luka bekas tusukan benda tajam," ujar Iqbal.
Sementara Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti, memaparkan penyebab kematian Nurbaeti. Dia memaparkan, wartawati itu tewas karena pembuluh nadi utama di leher kiri Nurbaeti terkena sabetan benda tajam.
"Kondisi jenazah sudah membusuk tingkat lanjut. Bagian kiri lehernya terpotong hingga mengenai pembuluh nadi utama," kata Krishna kepada Liputan6.com.
Pelaku diduga juga menghujamkan 9 tusukan ke dada kiri Nurbaeti sehingga menyebabkan luka terbuka pada tulang rusuknya. "Terdapat luka di dada samping kiri sebanyak 9 buah. Dan beberapa tulang iganya mengalami patah tulang," sambung Krishna.
Krishna menyatakan, kepolisian dari tingkat Polsek Bojonggede, Polres Kota Depok, dan Polda Metro Jaya tengah menyelidiki siapa dalang di balik pembunuhan Nurbaeti.
"Dari semalam anggota sudah menyelidiki kemungkinan pelakunya," tandas Krishna. (Ndy/Ado)