Liputan6.com, Jakarta - Semburan abu vukanik Gunung Raung, Jawa Timur, membuat kehidupan warga di sekitarnya menjadi terganggu. Meski begitu, sejumlah persiapan berupa sarana telah disiapkan Kemensos agar aktivitas warga tetap berjalan.
"Untung Gunung Raung itu sudah disiapkan. Logistiknya, tempat pengungsiannya sudah siap. MCK-nya juga sudah ada. Artinya berdebu iya, tetapi warga tetap masih bisa melakukan aktivitas sehari-harinya," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di rumah dinasnya, Jakarta, Senin (20/7/2015).
Menteri Khofifah berpesan agar warga di sekitar Gunung Raung tetap waspada. Sebab alarm peringatan dini pada Gunung Raung masih menggunakan cara konvensional dibanding sistem yang digunakan pada Gunung Merapi.
Di Gunung Merapi, lanjut dia, alarm peringatan dini sudah menggunakan cara praktis. Yaitu hanya dengan menekan tombol, suara peringatan bahaya pun sudah terdengar.
"Tapi di Raung terutama di wilayah Bondowoso yang dekat (gunung), alarm sistemnya jauh. Jadi mereka menggunakan kitir atau kentungan. Itu yang harus diperhatikan oleh warga, jika mendengar suara kentongan berarti harus segera melakukan evakuasi," imbuh Khofifah.
Namun begitu, Khofifah menilai kesigapan aparatur pemerintah setempat sudah sangat baik. Dia berharap hal itu dapat terus dipertahankan.
"Aparatur di sana lebih sigap. Koordinasinya lebih bagus di Raung," ujar Khofifah. (Ali/Ans)
Mensos: Tempat Pengungsian Korban Gunung Raung Sudah Siap
Alarm peringatan dini pada Gunung Raung masih menggunakan cara konvensional dibanding sistem yang digunakan pada Gunung Merapi.
Advertisement