Liputan6.com, Yogyakarta - Suasana keraton yang terus memanas usai sabda raja masih terasa hingga Idulfitri 1436 Hijriah. Sultan dan Rayi Dalem (adik-adik Sultan) masih berseberangan dan menimbulkan suasana tak sehat dalam tubuh keraton. Bahkan adik-adik Sultan telah sepakat tidak akan menghadiri semua upacara keraton selama Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X menghadiri acara itu.
"Kami (Rayi Dalem) tetap mengikuti upacara keraton selama Pak Bawono (Sri Sultan HB X) tidak hadir, kalau hadir kami tidak datang," kata GBPH Prabukusumo dalam open house di kediamannya, kompleks Alun-Alun Selatan Keraton Yogyakarta, Selasa (21/7/2015).
Prabukusumo mengatakan, seluruh rayi dalem akan tetap bersikukuh bersikap seperti ini sampai Sultan kembali ke titah awalnya yang sesuai dengan paugeran. Salah satu sikap yang ditunjukkan rayi dalem adalah ketika acara Ngabekten pada Sabtu 18 Juli 2015 dan Minggu 19 Juli 2015.
Pada saat itu seluruh rayi dalem sepakat tidak menghadiri acara sakral tersebut. Tidak hanya pihak laki-laki, seluruh rayi dalem perempuan juga melakukan hal sama.
"Kami menganggap kalau Ngarsa Dalem bersikeras memakai gelar Bawono berarti bukan Sultan Keraton. Jadi kami juga bersikeras untuk tidak hadir," kata Prabukusumo.
Prabukusumo menjelaskan, sikap rayi dalem bukanlah untuk menentang kakaknya yang saat ini menjadi Raja Keraton Yogjakarta Sultan HB X. Tapi sikap ini untuk mengingatkan sang raja agar kembali ke Paugeran.
Menurut dia, seluruh situasi panas hingga Lebaran ini dapat segera selesai jika Sultan HB X dapat mencabut sabda raja dan kembali ke Paugeran keraton.
"Paugeran adalah konstitusi yang tidak bisa dilanggar. Kita bisa kembali rukun seperti semula kalau kembali ke Paugeran," pungkas Prabukusumo. (Ali/Ans)
Imbas Sabda Raja, Adik Sultan Sepakat Tak Hadiri Acara Keraton
Sikap rayi dalem ini bukan untuk menentang kakaknya yang saat ini menjadi Raja Keraton Yogyakarta Sultan HB X.
Advertisement