Liputan6.com, Nganjuk - Tebing pada objek wisata air terjun Sedudo, Nganjuk, Jawa Timur longsor. 3 Orang tewas dan pengunjung lainnya mengalami luka-luka.
Seorang petugas di Koramil Sawahan, Nganjuk, yang enggan disebutkan namanya menuturkan kronologi kejadian tersebut. Menurut dia, peristiwa itu terjadi pada petang hari.
"Kronologinya mulai pada Selasa 21 Juli 2015 pukul 16.15 WIB di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan, pariwisata air terjun Sedudo telah terjadi longsor dari ujung atas sebelas kiri. Material longsor jatuh dari air terjun berketinggian 100 meter," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (21/7/2015).
Material longsor itu, kata dia, menimpa pengunjung yang sedang mandi. Akibatnya 3 orang meninggal dunia, 5 luka berat dan 4 luka ringan.
"Korban tewas dibawa ke RSUD Nganjuk dan RS Bhayangkara. Sedangkan korban luka dirawat di RSUD Nganjuk," ucap dia.
Selanjutnya: Material Longsor...
Baca Juga
Advertisement
Material Longsor
Material Longsor
Sementara menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk Sukoyono, material yang jatuh dari atas air terjun Sedudo itu berupa pepohonan.
"Saat itu, ada pohon jatuh dan kebetulan ada beberapa pengunjung yang mandi, sehingga mereka tertimpa," kata Sukoyono saat dihubungi Antara, Selasa (21/7/2015).
Sukoyono menambahkan, pohon dengan diameter 30 sentimeter tiba-tiba jatuh dari ketinggian 90 meter dan tepat mengenai para pengunjung yang mandi di bawahnya.
"Kedalaman kolam pemandian di air terjun itu tidak terlalu dalam, sehingga pengunjung dengan bebas mandi," ujar Sukoyono.
Ia mengaku, sampai kini belum mengetahui identitas para korban. Termasuk apakah mereka warga Kabupaten Nganjuk atau bukan. Saat ini, tim masih diturunkan untuk memantau dan mengidentifikasi mereka.
"Kalau saat liburan seperti ini, pengunjung ramai dan bisa dari mana saja. Kami masih cek identitasnya, yang jelas korban meninggal laki-laki," ujar dia.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan kejadian jatuhnya pohon dari bukit yang berada tepat di atas kolam pemandian itu juga jarang sekali terjadi. Kejadian serupa pernah terjadi beberapa puluh tahun lalu, dan baru terulang saat ini.
Ia akan koordinasi dengan tim terkait, seperti dari Perhutani serta dari dinas terkait dengan masalah ini. Untuk saat ini, belum ada rekomendasi penutupan lokasi wisata air terjun Sedudo itu. (Ali/Ans)
Advertisement