Liputan6.com, Jakarta - Ridwan dan istrinya, Siti Ermawati tengah bahagia. Putri tersayangnya Cintya Hermawan atau Tia telah pulang setelah 3 malam menghilang.
Pada hari kepulangan, Selasa 21 Juli 2015, bocah yang diduga diculik di pusat perbelanjaan di Cililitan, Jakarta Timur itu, Ridwan langsung mengantarkan putrinya ke RS Polri Sukanto, Kramat Jati untuk menjalani visum.
Ini untuk memastikan ada tidaknya tindak kekerasan yang dialami bocah berusia 6 tahun tersebut. Sebagai kompensasi dan untuk menghibur Tia sejumlah hadiah disiapkan.
Apapun yang diminta bocah perempuan itu diberikan. Salah satunya permintaan untuk jalan-jalan ke mal. Juga dengan membelikan Tia sepatu roda.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Timur Umar Faroq, ini dilakukan untuk memperbaiki kondisi mental Tia yang sempat terluka.
Menurut dia, untuk kasus seperti ini, penanganan terhadap korban yang masih anak-anak tidak bisa disamakan dengan orangtua. Oleh sebab itu, mereka tidak hanya mengajak Tia jalan-jalan. Tetapi juga memberi bimbingan psikiater serta memenuhi kemauan korban.
"Jalan-jalan saja. Apapun yang diminta itu kita turuti. Itu salah satu trik secara psikologis," jelas Faroq pada 21 Juli 2015. "Dia minta ke mal (kami turuti). Itu salah satu cara memulihkan. Beli sepatu roda, kita turuti," pungkas Faroq.
Tia lepas dari keluarganya sejak Sabtu 18 Juli 2015 setelah diculik di Pusat Grosir Cililitan (PGC) Jakarta Timur. Dia disekap oleh penculik di sebuah tempat di daerah Bekasi, Jawa Barat.
Penculik berjumlah lebih dari satu orang. Masing-masing memiliki peran berbeda. Sopir taksi pengantar Tia mengatakan, pria yang memintanya mengantar bocah 6 tahun itu berbeda dengan orang di CCTV.
Polisi mengaku sudah mengantongi identitas pelaku. Pihaknya terus mengejar kedua penculik Tia. (Ndy/Mvi)
2 Hadiah untuk Pulihkan Mental Bocah Tia yang Terluka
Ridwan dan istrinya, Siti Ermawati tengah bahagia. Putri tersayangnya, Tia telah pulang setelah 3 malam menghilang.
Advertisement