Sukses

Aksi Tolak Pabrik Semen di Pati Ricuh, Demonstran Tertembak

Polisi berupaya membubarkan massa dengan tembakan peringatan, karena massa juga mulai membakar ban-ban bekas di tengah jalan.

Liputan6.com, Pati - Demonstrasi menolak pembangunan pabrik semen di Pati berakhir ricuh. Aksi yang dilaksanakan sejak Kamis (23/7/2015) pagi ini, mencapai puncaknya saat salah satu pengunjuk rasa diduga tertembak.

Menurut koordinator aksi, Ninda, demonstrasi ini sesungguhnya rangkaian dari aksi sebelumnya karena Pemkab Pati dinilai melanggar hukum dalam penerbitan dokumen amdal. Massa yang jumlahnya ratusan orang, mencoba memblokir jalur pantura timur.

"Kami mencoba meluaskan pengaruh di jalan raya. Oleh polisi kami diminta bubar, namun karena target aksi belum kesampaian, maka kami tetap berlanjut. Sementara tim negosiasi berembuk, tiba-tiba terjadi keributan," kata Ninda kepada Liputan6.com.

Polisi berupaya membubarkan massa dengan tembakan peringatan, karena massa juga mulai membakar ban-ban bekas di tengah jalan. Saat ribut-ribut berebut ban bekas yang dibakar itu, tiba-tiba terdengar letusan, dan satu warga tersungkur.

"Saya tidak melihat detail peristiwanya. Tapi polisi berusaha memadamkan api dari ban bekas yang dibakar, sementara massa mencoba mempertahankan. Nah saat itu terdengar tembakan dan mas Ary Sandi Sofiadi sudah tersungkur bersimbah darah," kata Ninda.

Korban kemudian dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan, sementara polisi dan warga masih bersitegang. Hingga kini polisi masih menolak dikonfirmasi terkait insiden tersebut. (Mut/Sss)