Liputan6.com, Jakarta - Pascalebaran, keamanan di Indonesia dapat sorotan tajam. Kinerja Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purjiatno dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dipertanyakan di tengah isu reshuffle, terlebih keduanya kerap masuk daftar perombakan Kabinet Kerja.
Terkait hal tersebut, anggota Komisi I DPR Sukamta meminta publik menyerahkan evaluasi kinerja kedua menteri itu kepada Presiden Joko Widodo.
"Biar dievaluasi Presiden saja. Biar hal ini, dipikir oleh Presiden Jokowi," ujar Sukamta melalui pesan singkat, Kamis (23/7/2015).
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, presiden enggan melakukan reshuffle kepada kedua menteri itu, lantaran masih melihat kondisi sekarang aman dan terkendali.
"Sepertinya beliau (Presiden Jokowi) melihat sekarang ini kondisi baik-baik saja. Aman, tentram, dan terkendali," tutur Sukamta.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya, meminta keduanya jangan buru-buru di-reshuffle. Pemerintah harus mencari akar permasalahan dulu, sampai di mana wewenang dan siapa yang bertanggung jawab.
"Lihat akar permasalahan sesungguhnya. Ini kan pada akhirnya akan berujung pada siapa yang akan menjadi leading sector terkait pengendalian keamanan tersebut," ungkap politisi Golkar itu.
Oleh karenanya, dia meminta publik jangan langsung menuding siapa yang paling bertanggung jawab, atas masalah ini. (Bob/Mut)
DPR: Biarkan Jokowi Evaluasi Kinerja Menteri Terkait Keamanan
Anggota Komisi I DPR Sukamta meminta publik menyerahkan evaluasi kinerja kedua menteri itu kepada Presiden Joko Widodo.
Advertisement