Sukses

Tekad Kuncoro Merantau ke Jakarta Demi Lamar Kekasih

Bermodalkan motor pinjaman pamannya, Kuncoro siap menjadi kurir.

Liputan6.com, Jakarta - 'Ke Jakarta aku kan kembali, walaupun apa yang kan terjadi,' penggalan lirik dari band lawas Indonesia, Koes Ploes ini seakan mewakili perasaan Kuncoro (23), pria asal Yogyakarta yang mencoba mengadu nasib di Jakarta.

Kuncoro nekat menginjakkan kakinya untuk kedua kali setelah 3 tahun lalu dia gagal meraih mimpinya di Ibukota.

Kini, dia memberanikan diri kembali untuk mengadu nasib di kota yang dipimpin Gubernur Ahok ini. Kuncoro yakin, pekerjaan yang didapatnya kali ini bisa mengantarnya ke pintu kemapanan.

"Ini untuk kali keduanya saya ke Jakarta, setelah 3 tahun lalu sempat gagal dan tak sanggup bekerja di sini. Tapi saya yakin kerjaan baru saya jadi kurir perusahaan, menjadi peluang saya terakhir mengadu nasib," kata Kuncoro di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Bermodalkan motor pinjaman pamannya nanti, Kuncoro siap menjadi kurir. Dia mengatakan, Senin atau Selasa depan sudah bisa bekerja.

"Bos teman paman saya katanya butuh kurir, terus ditawari ke saya. Akhirnya dikasih pinjam motor anaknya. Kan lagi kuliah di Yogya anaknya dan tinggal bersama ibu saya di sana. Insya Allah Senin atau Selasa sudah bisa bekerja," ujar dia.

"Saya juga masih hapal jalan di Jakarta," tutur Kuncoro yang pernah merantau ke Jakarta selama 6 bulan menjadi office boy itu.

Selain pengalamannya yang pernah ke Jakarta, semangat mencari rezekinya juga datang dari sang kekasih. Kuncoro menuturkan, niatnya datang ke Jakarta demi mencari modal nikah.

"Saya di Yogya punya pacar. Kenalnya waktu kerja jadi penjaga toko roti. Nah dia minta dinikahi, katanya enggak usah besar-besar (dirayakannya). Makanya saya semangat cari uang," ungkap Kuncoro.

Rencananya, Kuncoro nanti akan tinggal sementara di tempat pamannya di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kuncoro mengaku tidak akan mengajukan surat pindah terlebih dahulu, seperti apa yang dianjurkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dia takut jika berbeda KTP akan mempersulitnya saat proses pembuatan surat nikah nanti.

"Saya takut enggak bisa nikah. Ini juga masih tinggal di rumah paman saya. Nanti kalau sudah nikah, terus saya udah ngontrak, baru saya urus-urus," ucap dia.

"Takut sebenarnya. Saya sudah kadung (terlanjur) janji nikahin dia pas selesai Lebaran tahun depan," pungkas Kuncoro. (Ndy/Mvi)