Liputan6.com, Surabaya - Menjelang dibukanya pendaftaran calon walikota Surabaya pada 26 Juli 2015, Koalisi Majapahit menggelar verifikasi bakal calon walikota di kantor Partai Golkar Surabaya. Koalisi Majapahit terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional.
‎
Menurut Ketua Panitia Kelompok Kerja Koalisi Majapahit AH Tony, penjaringan calon walikota itu dilakukan untuk menepis isu bahwa gabungan 6 partai politik besar tak serius mengusung kandidat.
"Kami menolak anggapan bahwa Koalisi Majapahit sengaja menyandera pemilihan walikota dengan membiarkan Risma maju sebagai calon tunggal. Dan proses verifikasi ini juga sekaligus menepis anggapan bahwa kami pecah," kata Tony di Surabaya, Jumat 25 Juli 2015.
Dia menambahkan bahwa dalam verifikasi itu, tiap bakal calon diuji pengetahuannya oleh tim independen. Tim di antaranya terdiri atas pakar bidang hukum tata negara, pakar bidang ekonomi, mantan anggota staf Konsulat Jenderal Amerika Serikat, pakar bidang organisasi sosial dan kemasyarakatan, pakar bidang kebijakan publik dan pakar bidang manajemen perkotaan.
"Kami sengaja mengambil tim verifikasi dari luar Koalisi untuk meminimalkan risiko.‎ Risiko yang mungkin timbul, yakni gugatan hukum oleh bakal calon yang tidak diloloskan Koalisi Majapahit," lanjut dia.
Selain menghindari gugatan hukum, Koalisi Majapahit meminimalkan risiko kesalahan administrasi karena calon yang mendapat rekomendasi otomatis harus melengkapi syarat-syarat administrasi seperti yang digariskan Komisi Pemilihan Umum.
"Yang juga penting adalah menghindari risiko politik, sehingga siapa pun nanti calon yang diusung Koalisi Majapahit tetap solid," ujar dia.
Hasil verifikasi skor sangat baik yang ditandai angka 4, baik (3), cukup (2), dan kurang (1). "Hasil skor ini nantinya kami setorkan ke dewan pimpinan pusat partai-partai anggota koalisi untuk memilih 3 pasang calon," jelas Tony.‎
3 Pasangan calon yang direkomendasikan diambil dari 6 bakal calon yang memiliki nilai tertinggi. 3 Nilai tertinggi akan dicalonkan sebagai walikota, adapun peringkat di bawahnya diusung sebagai wakil walikota.
"Para bakal calon juga diwajibkan mengisi formulir serta menulis surat pernyataan untuk mematuhi segala konsekuensi bila nantinya diusung Koalisi Majapahit. Fakta integritas bagi para bakal calon akan kami teken hari ini juga," tegas Tony.
Terdapat 10 bakal calon walikota yang mengikuti proses verifikasi Koalisi Majapahit. Yaitu Ahmad Bachtiar, Sukoto, Samsul Arifin, Basa Alim Tualeka, Muhammad Alyas, Siswandi, Machmud, Dhimam Abror Djuraid, Sucipto Angga, dan Agus Sudarmono.
"Mungkin akan bertambah, karena total ada sekitar 17 orang yang telah mendaftar lewat partai anggota Koalisi," pungkas Tony. (Ali/Nda)
Koalisi Majapahit Verifikasi Bakal Calon Walikota Surabaya
Penjaringan calon walikota itu dilakukan untuk menepis isu bahwa gabungan 6 partai politik besar tak serius mengusung kandidat.
Advertisement