Liputan6.com, Jember - Abu vulkanis akibat erupsi Gunung Raung, Jawa Timur masih mengarah ke arah barat daya atau masuk wilayah Kabupaten Jember. Seorang warga Kecamatan Mayang, Hafit, mengaku sangat terganggu akibat hujan abu vulkanis yang mengguyur di kecamatan setempat.
"Saya harus berkali-kali mencuci sepeda motor saat keluar rumah, dan membersihkan teras rumah yang selalu kotor akibat guyuran abu vulkanis gunung," ucap petani asal Kecamatan Mayang itu, Sabtu (25/7/2015).
Kegiatan memantau lahan pertanian juga terganggu karena tidak bisa berlama-lama di luar rumah. Karena sebaran abu vulkanis semakin deras di kawasan tersebut.
"Abu vulkanis Gunung Raung sangat mengganggu aktivitas warga karena kegiatan di luar rumah tidak bisa dilakukan dengan nyaman. Bahkan, terkadang mata menjadi perih dan napas menjadi sesak, apabila lupa tidak menggunakan masker," keluh Hafit.
Laporan dari vulkanologi aktivitas Gunung Raung pada 25 Juli 2015 pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, secara visual cuaca terang, angin tenang, suhu udara 25 derajat Celcius. Gunung Raung juga terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kelabu tebal dengan tekanan lemah condong ke arah barat daya (Kabupaten Jember) dengan ketinggian 1.000 meter.
Data seismik mencatat getaran terus menerus yang menandakan masih terjadi letusan terus menerus dengan amplitudo dominan 28 milimeter. Kesimpulannya, status Gunung Raung berada di Level III atau Siaga, sehingga masyarakat tidak boleh beraktivitas di radius 3 kilometer dari kawah gunung berketinggian 3.332 meter dari permukaan laut itu. (Ant/Rmn)
Warga Jember Alami Mata Perih dan Sesak Akibat Abu Gunung Raung
BPBD Jember mencatat, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Jember atau 31 kecamatan diguyur hujan abu vulkanis.
Advertisement