Sukses

Galang Dukungan, Relawan Ahok Buka Posko Pengumpulan KTP di Mal

Pengumpulan KTP ini dilakukan sebagai syarat bagi pasangan cagub dan cawagub, agar dapat lolos melalui jalur independen pada Pilkada DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama yang mengatasnamakan Teman Ahok, membuka sejumlah posko pengumpulan fotokopi KTP untuk mendukung Ahok menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada 2017 melalui jalur independen di sejumlah mal di Ibukota.

Pengumpulan KTP ini dilakukan sebagai syarat bagi pasangan cagub dan cawagub, agar dapat lolos melalui jalur independen pada Pilkada serentak DKI Jakarta.

Sigit, seorang penanggung jawab Posko Teman Ahok mengatakan, pendirian posko pengumpulan KTP tersebut mulai dilakukan sejak 16 Juli 2015 lalu. Saat ini baru ada posko yang didirikan di 4 mal besar di Jakarta.

"Saat ini baru 4, itu ada di sini (Mal Ambasador), Emporium Pluit, ITC Cempaka Mas dan Citra Land. Targetnya nanti akan ada 150 posko seperti ini yang akan dibuat oleh Teman Ahok," ujar Sigit saat ditemui Liputan6.com di Mal Ambasador, Jakarta Pusat, Sabtu (25/7/2015).

Di posko yang terletak di lantai 3 Mal Ambasador itu, Sigit dan seorang rekannya, Ana, menawarkan kepada pengunjung mal untuk memberikan dukungan dengan bukti fotokopi KTP. Pengunjung yang mendukung Ahok, harus mengisi formulir pendaftaran.

Warga menunjukan stiker untuk memberikan dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama di salah satu mal, Jakarta, (25/7/2015). Teman Ahok adalah nama sekumpulan relawan yang berasal dari berbagai kalangan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

"Form ini isinya alamat biodata sesuai yang ada di KTP. Selain mengisi form, kami meminta fotokopi KTP. Kalau tidak ada fotokopi, kami sediakan mesin fotokopi di sini," kata mahasiswa Universitas Atmajaya itu.

Menurut Sigit, sejak pertama kali dibuka, antusias warga yang mendaftar cukup banyak. Sejak dibuka pada 16 Juli, dirinya telah mengumpulkan 700 lebih fotokopi KTP warga yang mendukung Ahok.

"Di awal-awal memang tidak terlalu banyak, tapi semakin ke sini, lebih dari 100 orang per hari yang mengumpulkan fotokopi KTP-nya. Bahkan kemarin ada 130 warga yang sudah mendaftar," jelas dia.

Pantauan Liputan6.com, Posko Ahok yang berada persis di depan eskalator itu memang dipenuhi warga yang ingin mendaftar atau hanya sekadar melihat-lihat. Beberapa dari mereka yang telah mengetahui keberadaan posko itu, langsung meminta formulir dan memberikan KTP-nya.

Namun, tidak sedikit warga yang belum mengetahui keberadaan Posko Ahok dan meminta penjelasan kepada Sigit dan Ana. "Ya, kalau ada yang belum tahu kita jelaskan. Untuk apa isi formulir ini. Dan gimana caranya, proses pengirimannya. Ini kita jelasin semuanya," ujar Sigit.  

Penjualan Suvenir

Selain mengumpulkan dukungan untuk Ahok, posko tersebut juga menjual suvenir berupa kaos, gantungan kunci, dan stiker yang berisi dukungan terhadap Ahok.

Suvenir ini dijual dengan harga beragam. Hasil penjualan berbagai suvenir itu, kata Sigit, digunakan untuk membiayai kegiatan operasional Posko Teman Ahok di tiap mal tersebut.

"Ya, hasil jualan ini kita pakai untuk operasional di sini, untuk sewa tempatnya, untuk beli tinta fotokopi, kertas, pulpen dan lain-lainnya," jelas dia. ‎

Tampak beberapa aksesoris  dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama di salah satu Mal, Jakarta, (25/7/2015). Teman Ahok adalah nama sekumpulan relawan yang berasal dari berbagai kalangan. (Liputan6.com/Johan Tallo)
‎

Menurut Sigit, gelang dan gantungan kunci dibanderol dengan harga Rp 12 ribu. Sedangkan kaus Rp 100 ribu. Kaus menjadi suvenir yang paling laku di antara lainnya. "Ini kaus yang tulisannya 'Kumpulin KTP Ahok' yang lumayan laku. Di posko lainnya juga yang paling laku kausnya," kata Sigit.

Sigit berharap, dibukanya posko-posko tersebut, masyarakat yang selama ini menginginkan Ahok tetap menjadi gubernur DKI melalui jalur independen, dapat memberikan dukungan langsung melalui posko-posko tersebut.

"Ya selama ini banyak yang tidak tahu mau ke mana kasih dukungan. Apalagi kita tahu, Ahok terancam tidak bisa ikut Pilkada karena tidak lagi gaung di partai. Makanya kita buka posko ini supaya masyarakat bisa langsung memberi dukungan dengan menyerahkan fotokopi KTP," ucap dia.

Untuk maju melalui jalur independen, setidaknya Ahok membutuhkan dukungan dari 750 ribu ‎warga Jakarta. Agar aman, Ahok butuh 1 juta dukungan yang harus dikumpulkan sampai Juli 2016 atau dalam waktu 12 bulan. Waktu tersebut ditetapkan lantaran jadwal Pilkada DKI Jakarta dimajukan ke Februari 2016. (Rmn/Ans)

Video Terkini