Sukses

Kuliner Khas Indonesia di Milan Expo 2015 Diburu Pengunjung

Paviliun Indonesia selalu diserbu pengunjung hingga mencapai 17.600 orang per hari.

Liputan6.com, Milan - Ada yang baru pada tampilan Paviliun Indonesia dalam World Expo Milan 2015 di Kota Milan, Italia. Wajah baru yang lebih asri itu tampak terlihat dari dekorasi restoran maupun interior dalam Paviliun Indonesia yang selama ini ramai didatangi pengunjung.

Dengan menempati stan seluas 1.200 meter persegi, paviliun Indonesia selalu diserbu pengunjung hingga mencapai 17.600 orang per hari. Bahkan jumlah itu meningkat saat akhir pekan.

Demikian hal itu diungkapkan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak. Menurut dia, salah satu yang menjadi daya tarik paviliun Indonesia adalah restoran Bogor Cafe Desa yang menyajikan berbagai makanan cita rasa Nusantara.

Sebagai surga makanan enak, Indonesia memiliki kazanah cita rasa makanan lezat yang berasal dari setiap daerah di Tanah Air.

"Padang, Sumatera Barat, misalnya, memiliki makanan khas seperti rendang, ayam cabai hijau, dan telur bumbu kalio. Etnis Sunda, Jawa Barat, terkenal dengan masakan khas seperti pepes ikan bumbu kuning, empal, dan ayam bakar," ujar Nus dalam keterangan tertulisnya kepada Liputan6.com, Sabtu (25/7/2015) malam.

Selain itu, ada masakan khas Jawa seperti ayam bakar kalasan, tongseng kambing, dan telur pindang kecap juga disukai oleh orang-orang asing, terutama yang pernah berkunjung ke Indonesia.

Masakan khas Betawi, seperti nasi uduk, semur daging, dan telur mata sapi pedas, juga banyak digemari. Begitu juga masakan khas Manado, seperti ayam woku, daging rica-rica, dan ikan bakar.

Kuliner khas Indonesia itulah yang menjadi daya tarik Paviliun Indonesia. Orang-orang asing, khususnya yang pernah ke Indonesia atau tinggal di Indonesia datang ke Milan Expo datang untuk berburu rendang atau sate di Paviliun Indonesia.

2 dari 2 halaman

Pagelaran Budaya

Seorang pengunjung asal Prancis, Alain mengaku kerap menyambangi Paviliun Indonesia di Milan. Dia senang berburu kuliner khas Indonesia.

"Selama hampir dua minggu ini saya sudah dua kali datang ke Paviliun Indonesia. Saya datang untuk menikmati sate ayam, enak sekali," kata Alain.

Sementara mahasiswi asal Roma, Sofia, mengungkapkan beberapa kali datang ke paviliun Indonesia untuk melihat pagelaran budaya Indonesia seperti tari topeng Bali pada 19 Mei 2015. Ketika itu, Paviliun Indonesia dimeriahkan pertunjukan tari topeng Bali yang dibawakan I Made Djimat bersama Enrico Maserolli, seorang maestro tari topeng asal Italia. Perangkat gamelan, gender dan gong, melatari aksi mereka.

"Saya pernah ke Bali dan saya datang ke sini untuk menikmati citarasa kuliner dan budaya Indonesia," ujar Sofia yang sedikit-sedikit bisa berbicara Bahasa Indonesia.

Paviliun Indonesia di Milan Expo 2015 menjadi stan yang kerap dikunjungi pengunjung. (Istimewa)
​

Paviliun Indonesia pada World Expo Milano 2015 baru-baru ini kembali diramaikan oleh kedatangan para pesohor sepak bola dunia dari klub Inter Milan. Kali ini para pemain junior U-15 Inter Milan menyemarakkan suasana Paviliun Indonesia yang kian hari makin ramai didatangi pengunjung.

Kunjungan bintang-bintang muda Inter yang disebut Giovanissimi Nazionali ini berkat dukungan penuh Presiden Klub Inter Erick Thohir. Mereka juga datang untuk mencoba sejumlah masakan Indonesia yang disajikan chef-chef terbaik Bogor Café Desa Restaurant.

Kepada pemain junior U-15 itu disajikan citarasa kuliner Jawa. Menu buffet yang disajikan nasi putih, ayam bakar kalasan, tongseng kambing, semur telor, tumis kacang panjang dan semur tahu.

Mereka juga mencoba menu canapés (mini) berupa bakmi goreng udang, gado-gado, mini sate, sate lilit, ikan pepes, salad buah, lapis legit, rissole. Bagi pemain junior Inter Milan inilah untuk pertama kalinya mereka merasakan citarasa kuliner nusantara yang berbeda dengan yang biasa mereka nikmati di Eropa.

"Enak sekali. Makanan ini membuat saya ingin langsung datang ke Indonesia," kata seorang pemain junior.

Bukan hanya citarasa kelezatannya saja yang membuat para bintang muda Nerazzuri terkesan, tetapi juga warna dan cara para chef menyajikannya. Itu yang membuat mereka suatu saat ingin terbang ke Indonesia.

"Singkat cerita, semua terkesan dan sebelum pulang mereka berjanji akan datang lagi ke Paviliun Indonesia," demikian siaran pers klub Inter Milan.

​Direktur Paviliun Indonesia Budiman mengatakan orang-orang Italia dan Eropa datang ke Paviliun Indonesia untuk mencicipi masakan khas Nusantara.

​"Mereka suka sekali makanan yang disajikan di restoran yang kita," kata Budiman.

​Menu favorit mereka adalah rendang dan sate ayam. Buktinya, kedua menu yang disuguhkan secara buffet selalu ludes setiap hari. (Beverly Gunawan/Ali/Ans)

Video Terkini