Liputan6.com, Bogor - Musim kemarau di Bogor, Jawa Barat sejak beberapa bulan terakhir berdampak pada kekeringan sumber air. Akibatnya, ribuan warga di 55 desa di kota dan kabupaten Bogor kekurangan air bersih.
Untuk menanggulangi krisis ini, pemerintah kota dan kabupaten Bogor mendistribusikan air bersih ke beberapa titik wilayah yang mengalami kekeringan.
Sumur Kering
Tangki-tangki air yang dikirim Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di kota maupun di Kabupaten Bogor langsung diserbu warga. Sambil membawa ember dan alat penampung air lainnya, warga mengantre di depan tangki berkapasitas 6 ribu liter itu.
"Sumur di rumah kering, kadang kalau pagi ada airnya, tapi keruh, nggak bisa buat minum. Kadang buat minum, kita beli air isi ulang, tapi biaya hidup jadi boros," kata warga Cimahpar, Kota Bogor, Jabar bernama Heru (35), Minggu (26/7/2015).
Dia mengatakan, kekeringan dan kekurangan air bersih ini sudah terjadi sejak sekitar sebulan lalu. Namun, kondisi semakin parah sekitar sepekan terakhir
"Yang tinggal di rumah saya itu ada 4 KK, semuanya 14 orang. Sumur cuma punya satu, jadi sudah seminggu kerepotan karena nggak ada air buat minum, apalagi mandi," ujar dia.
Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Untung Kurniadi mengatakan, pasokan air bersih sudah dilakukan di beberapa wilayah yang mengalami kekurangan air bersih di Kota Bogor.
"Sesuai instruksi Walikota Bogor Pak Bima Arya kita siapkan tangki portable dengan kapasitas 4.000 sampai 6.000 liter di beberapa titik yang kondisi kebutuhan airnya lebih tinggi dan tidak terlayani oleh aliran PDAM," pungkas Untung. (Ndy/Mvi)