Liputan6.com, Jakarta - Gempa 7,2 skala richter mengguncang 75 km Tenggara Mamberamoraya, Papua. Akibat peristiwa itu, 1 orang hilang.
Dia adalah Naftali Rukweri (15), warga Kampung Heri, Distrik Membramo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua.
Lince Fonataba, warga Memberamo Raya, mengatakan korban sedang menuju Sungai Mamberamo untuk mencari ikan saat gempa, sebagaimana aktivitas sehari-harinya. Ketika gempa, korban merasa pusing hingga terjatuh ke sungai dan terbawa arus.
"Sampai saat ini Naftali belum ditemukan. Warga terus melakukan pencarian ke sekitar Sungai Mamberamo. Kami belum bisa menyebutkan korban tewas, sebab sampai saat ini, tubuh Naftali belum ditemukan," kata Lince ketika dihubungi lewat telepon selularnya, Selasa (28/7/2015).
Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Slamet Suyitno Raharjo, menjelaskan gempa berkekuatan 7,2 SR itu terjadi pukul 06.41 WIT, dengan pusat gempa 2.87 derajat lintang selatan dan 138.53 derajat bujur timur. Pusat gempa terjadi di darat dengan kedalaman 49 kilometer.
"Lokasi gempabumi berada di darat yakni 75 km arah Tenggara Memberamo Raya, Papua atau 81 km Timur Laut Tolikara, Papua atau 100 km Barat Laut Memberamo Tengah. Namun, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami karena berada di darat dan lokasi gempa berada di tengah hutan," ujar Slamet.
Guncangan gempa tersebut dapat dirasakan hingga 5 MMI di Memberamo Raya, 4 MMI di Sarmi, 3 MMI di Wamena-Serui, 2-3 MMI di Sentani, Jayapura, Biak, Genyem, Mulia dan 2 MMI di Timika.
"Sampai saat ini sudah ada 2 kali gempa susulan berkekuatan 4,6 hingga 4,8 skala richter di Mamberamo Raya. Kami terus mengimbau agar warga tetap waspada pasca gempa," ungkap Slamet. (Bob/Mut)
Satu Orang Hilang Pascagempa di Mamberamo Raya Papua
Saksi mengatakan, saat gempa, Naftali Rukweri merasa pusing lalu tercebur ke sungai.
Advertisement