Liputan6.com, Memberamo Jaya - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Papua dan BPBD Kabupaten Mamberamo, terkait dampak gempa 7,2 SR. Menurut informasi terbaru per Selasa pukul 10.28 WIT, dilaporkan dampak gempa di Kasonaweja Ibukota Kabupaten Mamberamo Raya adalah berikut.
"2 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak berat, 1 gudang swasta rusak ringan, 1 rumah sakit bergerak rusak ringan, terjadi pergeseran tanah sepanjang sekitar 50 meter, 1 orang hilang (hanyut di sungai)," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (28/7/2015).
Sejauh ini, BPBD juga masih melakukan pendataan. Saat gempa, guncangan dirasakan sangat kuat. Intensitas gempa dirasakan VII MMI (sangat kuat). Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Pasien di rumah sakit dievakuasi keluar bangunan.
Tim BPBD masih berusaha menjangkau lokasi pusat gempa. Perlu waktu sekitar 5 jam jalur darat dan menyeberang sungai. Penggunaan lahan umumnya hutan dan jarang permukiman di pusat gempa. Aksesibilitas dan komunikasi sangat terbatas.
Gempa 7,2 Skala Richter melanda Papua pada pukul 06.41 WIB tadi. Pusat gempa tercatat terjadi di 75 km tenggara Mamberamo Raya, 81 km timur laut Tolikara, dan 99 km barat laut Mamberamo Tengah, Papua.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, pusat gempa berada di darat pada kedalaman 49 km. Dan tidak berpotensi tsunami.
Sementara itu, BNPB mencatat, gempa dirasakan sangat kuat selama 4 detik. Saat itu masyarakat sempat panik dan berhamburan ke luar rumah. (Tnt/Mut)