Liputan6.com, Jakarta - Sosok Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan sapaan Gus Dur 1kadijadikan contoh sebagai salah satu sosok pemimpin yang patut ditiru. Gus Dur berani menuntaskan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM), terutama pelanggaran masa lalu.
"Gus Dur yang berani menyelesaikan kasus Timor-Timur dan kasus di Riau. Padahal TNI menentang keras secara institusi, Gus Dur yang terus berusaha menyelesaikan," ujar Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 2007-2012 Ahmad Baso dalam diskusi publik di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/7/2015).
Menurut dia, keberanian Gus Dur saat itu membuat Jaksa Agung kala itu Marzuki Darusman, berani membuka kasus tersebut.
"Waktu itu Marzuki Darusman jadi Jaksa Agungnya (periode 1999-2001), dia berani karena presidennya pro juga, tapi juga memang pernah menjadi Ketua Komnas HAM. Ini yang harus ditiru," tutur Baso.
Baso berharap, sosok Gus Dur menjadi cerminan pemimpin di daerah.
Di kesempatan yang sama, Ketua PBNU Said Aqil Siroj juga menegaskan, sosok Gus Dur memang syarat menegakkan keadilan, yang membuat HAM selalu terjaga.
Dengan sikap Gus Dur yang melindungi mayoritas dan orang-orang terzalimi, bisa menjaga masyarakat melakukan pelanggaran HAM.
"Gus Dur betul-betul mengaplikasikan ajaran Islam yang NU pun mendukungnya, seperti melindungi mayoritas, atau melindungi kaum yang dizalimkan. Intinya, tidak boleh ada permusuhan. Itu yang diinginkan beliau," tutur Said Aqil. (Mvi/Mut)
Komnas HAM: Tuntaskan Pelanggaran HAM Masa Lalu, Contoh Gus Dur
Baso berharap, sosok Gus Dur menjadi cerminan pemimpin di daerah.
Advertisement
Kredit