Sukses

Tas Kulit Buatan Tangan Tetap Digemari

Tas kulit buatan tangan produksi indutri rumah tangga tetap diburu. Bahkan proses pembuatannya yang masih tradisional, menjadi daya tarik bagi pembeli.

Liputan6.com, Bogor: Ternyata, di tengah kemajuan teknologi mesin, hasil kerajinan tangan hand made tak kalah bersaing. Buktinya, industri rumah tangga yang memproduksi tas kulit buatan tangan tetap menjadi incaran pembeli. Bahkan, pembuatan dengan cara konvensional tersebut, menjadi salah satu daya tarik untuk berkunjung ke tempat pembuatan tas tersebut.

Tengok saja, di salah satu lokasi penghasil tas kulit yang berada di Kompleks Balai Penyidikan Penyakit Hewan Bogor. Di tempat itu, pengujung tak sekadar membeli, tetapi dapat melihat langsung proses pembuatan tas mulai dari memotong bahan, menjahit hingga proses finishing.

Karena itu, wajar, jika industri tas kulit tersebut ramai dikunjungi pelajar yang ingin melihat dari dekat proses pembuatan produk-produk yang banyak digemari kaum perempuan tersebut. Bukan itu saja, banyak wisatawan manca negara yang penasaran menyaksikan pembuatan tas tanpa mesin tersebut.

Merian Alicia, pemilik industri sekaligus disainer tas kulit tersebut mengatakan, ia selalu mengikuti perkembangan model dari katalog-katalog Jepang. Sebab, literatur tersebut sangat dibutuhkan untuk memperkaya ide model tas tersebut. Sedangkan untuk bahan, saat ini, Merian cenderung memilih bahan impor. Alasnnya, mutu bahan luar negeri lebih baik dibandingkan produk dalam negeri.

Soal harga, memang bervariasi. Menurut Merian, tas tersebut dijual dengan harga berkisar antara Rp 20 ribu hingga Rp 500 ribu. Tentu saja, tambah dia, semakin baik kualitas, semakin mahal harga tas yang ditawarkan. BIsa jadi, lantaran harga tersebut relatif terjangkau, tempat tersebut selalu dipenuhi calon pembeli yang biasanya datang pada Sabtu dan Ahad.(TNA/Mira Permatasari dan Teguh Rahardjo)