Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi kembali kedatangan tamu penting. Kali ini Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan menginjakkan kakinya di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Kedatangan Erdogan ke Istana, Jumat (31/7/2015) untuk membahas sejumlah agenda mengenai kerja sama antara kedua negara. Erdogan‎ tiba di Istana pada pukul 15.30 WIB. ‎
Politisi Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) itu ‎tampak didampingi oleh sang istri Emine Erdoğan dan langsung disambut oleh Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Jokowi setelah turun dari mobil Mercedes Benz S600 berpelat 'Turkey'.
Jokowi yang mengenakan setelan jas hitam dengan dasi merah itu kemudian mengajak Erdogan dan istri menuju lapangan depan Istana Merdeka untuk ‎mengikuti upacara penyambutan kenegaraan.
‎Upacara diawali dengan iringan lagu kebangsaan kedua negara, dan bunyi dentuman meriam 21 kali. Dentuman meriam merupakan bagian dari penyambutan tamu negara setingkat Presiden saat tiba di Istana Kepresidenan.
Setelah mengikuti prosesi tersebut, Jokowi dan Erdogan melakukan jajar kehormatan, d‎iiringi korps musik dari Pasukan Pengamanan Presiden. Proses upacara penyambutan selesai, 2 kepala negara itu masing-masing memperkenalkan satu per satu para menteri atau pejabat yang hadir.
Beberapa menteri yang diperkenalkan Jokowi yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, dan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti.
Setelah mengenalkan para menteri di Kabinet Kerja, giliran Erdogan yang memperkenalkan rombongannya yang ikut dalam kunjungan kerjanya ke Indonesia. Ada lebih dari 8 menteri yang dikenalkan Erdogan kepada Jokowi.
Usai sesi perkenalan yang dilakukan di halaman depan Istana Merdeka itu, kedua rombongan delegasi selanjutnya masuk ke dalam ruang pertemuan Istana Merdeka. K‎unjungan kenegaraan ini akan didahului dengan pertemuan tete a tete atau pertemuan empat mata secara formal antara Jokowi dengan Erdogan.
Agenda dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara Delegasi Republik Indonesia dengan Delegasi Turki pada pukul 16.15 WIB.
‎Setelah melakukan 2 kegiatan tersebut, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Turki yang dilanjutkan dengan dengan pernyataan pers bersama oleh dua kepala negara.
Salat Jumat di Istiqlal
Advertisement
Sebelum bertemu dengan Presiden Jokowi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meyampaikan kuliah umum di Kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Di sana, ia menggarisbawahi soal masalah keamanan dunia.
Erdogan menyebut, negaranya dan Indonesia punya tujuan sama, yakni menciptakan perdamaian dunia. Hal tersebut diyakininya dapat terwujud jika tindakan ekstremisme, radikalisme, serta terorisme bisa diredam.
Ia pun berharap negara-negara di dunia termasuk Turki dan RI bisa bergandeng tangan dalam mengatasi masalah ini. "Tentu saja Indonesia tengah berupaya melawan terorisme. Harapan kami Turki bisa bekerja sama dengan Indonesia untuk membasmi terorisme," ucap Erdogan.
Di samping itu, mantan PM Turki ini mengatakan sangat senang berada di Tanah Air. Dia juga menghaturkan apresiasi pada Indonesia.
"Di Asia Pasifik, Indonesia adalah negara terkemuka dan kuat, jadi Turki sangat ingin memperkuat hubungan dengan Indonesia," tutur Erdogan.
Setelah menyampaikan kuliah umum, Erdogan kemudian salat Jumat bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. (Mvi/Sss)