Sukses

Hindari Kasus Evan, Ahok Minta Guru Perhatikan Fisik Siswa

Ahok menginginkan para guru di DKI agar lebih peduli dengan kondisi siswanya.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku turut prihatin mendengar kabar meninggalnya seorang siswa SMP bernama  Evan Christoper Situmorang (12). Siswa SMP Flora di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat itu meninggal dunia dua minggu setelah mengikuti kegiatan masa orientasi sekolah (MOS).

Menanggapi hal itu, Ahok berharap kegiatan MOS yang membahayakan nyawa siswa tidak terjadi di Jakarta. ‎"‎Saya baca berita tadi pagi, sedih. Kejadian seperti itu harusnya jangan terjadi di Jakarta," ucap Ahok ‎usai membuka acara Gerak Jalan Gembira dalam rangka HUT ke-49 SMA Negeri 19 Jakarta/SMA Negeri 19, Jalan Perniagaan 31 Tambora Jakarta Barat, Minggu (2/8/2015).
‎
Karena itu, Ahok menginginkan para guru di DKI agar lebih peduli dengan kondisi siswanya. Guru tidak hanya harus bisa memberikan materi pengajaran yang baik kepada anak, namun juga harus memahami kondisi fisik peserta didiknya. ‎

Selain itu, guru diminta memperlakukan para muridnya sesuai kemampuan fisik masing-masing siswa. Sebab kondisi fisik seseorang berbeda dan tak bisa disamaratakan.

"Kondisi jantung kita enggak sama. Saya bisa lari 10 kilometer, tetapi apakah bapak-bapak di sini bisa? Atau misalnya kalau saya enggak bisa lari setengah jam, kalau dipaksakan bisa jantungan lalu meninggal," ucap Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu juga menuturkan, pertumbuhan anak sangat cepat pada masa usia sekolah. Pesatnya pertumbuhan itu dapat dilihat dari ukuran sepatu yang cepat mengalami perubahan.

"‎Saya dulu waktu masih kecil, ibu saya bisa setahun belikan saya 3 kali sepatu. Bukan karena mau ganti yang baru, tapi karena ukuran kaki ini cepat sekali tumbuhnya," tutur Ahok.

Yang menjadi masalah, pertumbuhan anak yang cukup pesat menyulitkan keluarga tak mampu karena harus sering mengganti sepatu anaknya. Karena itu, Ahok tak heran bila banyak anak yang sering memakai sepatu kekecilan. Bila dipaksakan untuk beraktivitas, sepatu itu akan membuat kaki anak menjadi sakit.

"Makanya, kita adakan Kartu Indonesia Pintar itu untuk itu. Biar siswa yang kesulitan bisa membeli peralatan sekolah seperti sepatu," ujar Ahok. ‎

‎Seorang siswa SMP Flora, Bekasi, bernama Evan Situmorang meninggal dunia. Kabar meninggalnya Evan ramai diperbincangkan di media sosial lantaran usai mengikuti Masa Orientasi Sekolah (MOS) ‎

Kepala Sekolah SMP Flora, Maria Dagomez menuturkan, anak didiknya memang mengikuti MOS yang digelar 3 hari, 7-9 Juli 2015. Dalam MOS itu, tak ada kegiatan yang membebani siswa.

"MOS di sekolah panitianya siswa senior. Pelaksanaan 3 hari, kegiatannnya seperti kuis, lomba nyanyi, enggak ada yang di luar kemampuan siswa," ujar Maria kepada Liputan6.com di Bekasi, Sabtu, 1 Agustus 2015. ‎

‎Ibunda Evan, Ratna mengaku sebelum meninggal dunia, anak kesayangannya itu mengalami sakit di bagian kaki dan betisnya. Kedua bagian tubuhnya telah membiru dan sakit usai mengikuti kegiatan yang dirancang pihak sekolah. (Ali/Sun)