Sukses

Hati-hati, Banyak Copet Berkeliaran di Muktamar NU

"Handphone BlackBerry Q5 saya hilang. Pas sidang tatib selesai, saya baru sadar BlackBerry saya sudah hilang."

Liputan6.com, Jombang - ‎Bagi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadi peserta Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, harus berhati-hati terhadap barang bawaannya. Sebab banyak oknum yang tak memiliki kepentingan berkeliaran di sekitar area Muktamar ormas Islam terbesar di Indonesia ini.

Seorang peserta Muktamar dari Kalimantan Selatan, Ahmad (29) mengaku kehilangan telepon genggamnya saat Muktamirin ‎sedang sidang tata tertib (tatib) untuk pemilihan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2020.

"Handphone BlackBerry Q5 saya hilang. Pas sidang tatib selesai, saya baru sadar BlackBerry saya sudah hilang," kata Ahmad kepada Liputan6.com di arena Muktamar NU ke-33, Jombang, Senin (3/7/2015).

‎Ahmad berujar, dirinya tak melaporkan hal tersebut lantaran terlalu banyak orang yang keluar masuk di sekitar area Muktamar. Ia mengaku pasrah atas kehilangan telepon genggamnya tersebut.

"Enggak melaporkan, sudah pasti hilang itu. Ya pasrah saja," tandas Ahmad.

‎Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Muktamar ke-33 selama 5 hari. Perhelatan lima tahunan itu direncanakan berlangsung mulai 1-5 Agustus 2015 di Jombang, Jawa Timur.

4 Pondok pesantren siap menjadi saksi sejarah baru perhelatan akbar ini. Pondok pesantren itu adalah Tebuireng, Tambakberas, Darul Ulum, dan Denanyar.

Sekitar 40 sampai 50 ribu orang akan hadir dalam pertemuan tersebut. Sebanyak 3.500 orang adalah muktamirin atau peserta pemilik suara di Muktamar NU. Sedangkan sisanya adalah muhibbin atau penggembira. (Ali/Mut)