Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memastikan, ledakan yang terjadi di Kompleks Puri Pattene Permai Blok C3 No 11, Kelurahan Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan tidak terkait dengan Muktamar Muhammadiyah. Apalagi pada saat ledakan itu Presiden Joko Widodo tengah menghadiri acara pembukaan muktamar di Makassar.
"Enggak ada kaitannya sama muktamar, enggak ada kaitannya sama Presiden," tegas Badrodin di sela-sela acara ASEANOPOL, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Badrodin mengatakan, pihaknya sudah mengetahui asal dari ledakan tersebut. Menurut dia, asal ledakan dari bom ikan milik warga sekitar.
"Karena saya tadi pagi sudah mendapat suatu kepastian bahwa itu bom ikan. Karena kan itu ibu-ibu karena dia kan membuat banyak untuk disebar ke nelayan-nelayan itu," kata Badrodin.
Akibat dari ledakan akibat bom ikan yang terjadi pada Senin 3 Agustus 2015 menewaskan 2 warga masing-masing Hj Ramlah (pemilik rumah) dan Saniah yang merupakan pembantunya.
Sementara, korban yang mengalami luka-luka masing-masing Sapruddin (42), Muh Fadil Saputra (10), Muh. Jaman (63), Syafaruddin, (40), dan Fauzan (13). Dari seluruh korban yang luka-luka tersebut ada yang rawat jalan juga ada yang masih dirawat di RS. Sayang Rakyat yang jaraknya dekat dari lokasi kejadian.
Selanjutnya, 1 unit rumah yang hancur karena merupakan pusat ledakan diketahu‎i milik Muh Jasman (65) yang merupakan purnawirawan Polri. Serta rumah lainnya yang mengalami retak dan kerusakan masing-masing milik‎ Reza Budiman (23) yang persis berada di sebelah kanan TKP, serta beberapa rumah warga lainnya.
Beberapa barang bukti yang telah ditemukan di TKP yakni bahan peledak di luar pagar pusat ledakan berupa 1 dos detonator dan ember bekas cat berisi serbuk mesiu. (Mvi/Mut)