Sukses

Kala Ahok Disebut Habib Seperti Durian

Ahok mengungkapkan, cara penyelamatan APBD DKI diapresiasi seorang habib.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak mau lagi kecolongan pada APBD-P 2015. Karena itu, sistem e-budgeting sangat ketat diberlakukan olehnya.

Sikap ini membuat banyak pimpinan SKPD kelimpungan. Terang saja, Ahok tidak mau ada toleransi lagi soal uang.

Sebut saja soal pembangunan GOR di berbagai wilayah di Indonesia. Saat awal penggunaan e-budgeting, mantan Bupati Belitung Timur itu sengaja membebaskan SKPD mengisi harga satuan yang dibutuhkan untuk membangun GOR di kawasan Pancoran. Muncullah angka Rp 48 miliar untuk anggaran pembangunan GOR tersebut.

Rupanya Ahok tidak percaya begitu saja. Dia lalu memanggil BUMD untuk hitung kembali berapa biaya pembangunan GOR seluas 3.000 meter. Nyatanya hanya Rp 35 miliar sudah termasuk keuntungan.

"Itu desainnya begitu ruwet. Saya mau fungsinya sama tapi minimalis. Desain ulang saya bilang. Itu cukup Rp 25 miliar saja. Itu masih kelas jelek," tutur Ahok di hadapan para atlet dan pelatih SEA Games 2015 Singapura penerima penghargaan dan tali kasih di Balaikota, Jakarta, Selasa (4/8/2015).

Mantan politisi Golkar dan Gerindra itu lalu meminta untuk mendesain sama dengan standar olimpic di Amerika dengan luas 5.500 meter persegi. Setelah dihitung dan dikonversi ke rupiah hanya butuh Rp 46 miliar.

"Jadi selama ini, ngabisin Rp 48 miliar standar kampungan, kecil. Bagaimana bisa juara?" tanya Ahok.

Ahok ingin setiap GOR di Jakarta dijadikan basis cabang olahraga tertentu. Bila lahan cukup besar, GOR itu bisa dibangun hotel atau asrama bagi para atlet. Tak lupa, cabang olahraga itu membangun museum kecil di GOR.

Cara penyelamatan anggaran seperti ini rupanya diapresiasi dari seorang teman. Ahok disebut seperti durian.

"Ada habib ketemu sama saya bilang, bapak ini kayak durian, keras di luar, tapi dagingnya enak," tutup Ahok. (Ali/Mut)

Video Terkini