Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah di permukiman padat penduduk sekitar Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur berhasil dipadamkan.
Saat ini petugas pemadam kebakaran dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur sedang melakukan proses pendinginan.
"Alhamdulillah, api sudah padam. Saat ini sedang dalam proses pendinginan," ujar Kasie Ops Sudin Damkar Jakarta Timur Mulyono saat berbincang dengan Liputan6.com di lokasi kekabaran, Selasa (4/8/2015).
Mulyono memperkirakan, bangunan yang terbakar dalam insiden tersebut sekitar 25 bangunan. "Ada 25 rumah kira-kira, nanti kita hitung lagi setelah proses pendinginan."
Tapi kira-kira segitu. Bangunannya ada kios, rumah, dan ada juga rumah yang dijadikan kios," sambung dia.
‎
Dari beberapa rumah yang diamati petugas, sebagian berisi perabotan rumah tangga dan barang-barang, berupa mainan berbahan plastik yang biasa dijual di Pasar Gembrong.
"Ada mainan dan beberapa benda-benda yang mudah terbakar," imbuh dia.
Terkait adanya korban jiwa, Mulyono mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menelusuri. Namun sejauh ini pihaknya belum menerima adanya laporan korban jiwa akibat kebakaran tersebut.
"Korban ‎sejauh ini belum ada. Semoga tidak ada korban," kata dia.
‎
‎Mulyono menjelaskan, untuk memadamkan api hingga proses pendinginan, pihaknya menerjunkan 29 mobil pemadam kebakaran dan 175 petugas pemadam.
Dugaan awal penyebab kebakaran ini, kata Mulyono, yakni adanya korsleting atau hubungan arus pendek yang terjadi di sebuah rumah.
"Sementara korsleting listrik, tapi ini masih kita telusuri," ucap dia.
Pantauan Liputan6.com, setelah api mulai padam, lalu lintas di Jalan Basuki Rahmat dari arah Casablanca menuju Duren Sawit dan sebaliknya yang awalnya mengalami kemacetan parah berangsur lancar. Begitu pula di Jalan DI Panjaitan menuju Cawang Bypass.
Warga yang awalnya memenuhi bahu jalan untuk menyaksikan kebakaran itu juga mulai membubarkan diri.
Sementara polisi yang melakukan pengaturan lalu lintas, meminta warga yang menonton dari kendaraannya di tepi jalan, untuk membubarkan diri dan terus melanjutkan perjalanannya. (Rmn/Rjp)