Liputan6.com, Jakarta - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, masih terus mengeluarkan awan panas dengan intensitas yang relatif sangat tinggi.
"Pada hari Selasa, terjadi guguran lava pijar sejauh 700-1.500 meter ke arah tenggara-timur dan 35 kali guguran," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan yang diterima di Medan, Rabu (5/8/2015).
Tremor, kata Sutopo, terjadi terus-menerus dan semua data seismisitasnya menunjukkan potensi erupsi cukup tinggi.
Dia menjelaskan, pada Selasa kemarin pukul 11.11 WIB, terjadi awan panas guguran sejauh 2.500 meter ke sektor tenggara-timur dengan tinggi kolom abu vulkanis 1.500 meter.
Awan panas guguran kembali terjadi pada pukul 17.33 WIB yang meluncur 3.000 meter ke tenggara-timur dengan tinggi kolom abu vulkanis 2.000 meter.
"Dengan kondisi itu, status Gunung Sinabung tetap Awas (Level 4)," ujar Sutopo. Dengan status ini, radius 6 km di sisi timur dan 7 km di sisi tenggara-selatan gunung tetap dikosongkan.
Kondisi itu, kata dia, menyebabkan 3.152 kepala keluarga (KK) atau 11.114 jiwa harus tetap berada di 10 pos pengungsian. Selain itu, 2.053 KK (6.179 jiwa) masih harus menetap di hunian sementara sambil menunggu relokasi.
Menurut Sutopo, tidak hanya Sinabung yang mengalami erupsi, tapi ada dua gunung lagi. "Dari 127 gunung api aktif di Indonesia, saat ini ada tiga gunung masih terus meletus meski dengan status yang berbeda," jelas dia.
Dua gunung lainnya yang meletus yakni Gunung Raung di Jawa Timur dengan status Siaga (Level 3) dan Gunung Gamalama di Pulau Ternate, Maluku Utara, dengan status Waspada (Level 2). (Ant/Sun/Rmn)
Terus Keluarkan Awan Panas, Gunung Sinabung Potensi Erupsi
Awan panas guguran kembali terjadi pada pukul 17.33 WIB meluncur 3.000 meter ke tenggara-timur dengan tinggi kolom abu vulkanis 2.000 meter.
Advertisement