Liputan6.com, Tangerang - Demonstrasi puluhan warga di Stasiun Batu Ceper Kota Tangerang, Banten mengakibatkan lalu lintas Commuter Line dari arah Tangerang-Stasiun Duri dan sebaliknya, terblokir. Sejumlah penumpang dengan tujuan akhir Stasiun Tangerang pun terpaksa turun di stasiun tersebut.
Seperti yang dialami salah seorang penumpang KRL dari Stasiun Bekasi yang hendak turun di Stasiun Tangerang, dia harus turun di Stasiun Batu Ceper lantaran jalur KRLnya dihadang warga.
"Kejadiannya sekitar jam 9.00 pagi, ada warga demo dan ngambil rel kereta di stasiun tersebut. Jadi KRL tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Stasiun Tangerang, ataupun arah sebaliknya dari Stasiun Tangerang ke Duri," ungkap Ahmad Fadillah, salah seorang penumpang, Rabu (5/8/2015).
Ahmad mengatakan, seharusnya dia turun di Stasiun Tangerang, namun harus turun di Stasiun Batu Ceper dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum (angkot) ke tempatnya bekerja.
"Kantor proyek saya kan di daerah bawah fly over Jalan Sudirman, dekat dengan KH Hasyim Ashari Cipondoh. Jadi untuk ke sana harus nyambung naik angkot lagi," keluh dia.
Sementara, berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah warga yang mengatasnamakan diri korban penggusuran PT KAI, melakukan aksi unjuk rasa di atas rel yang menjadi jalur utama perlintasan KRL. Mereka membawa sejumlah spanduk sebagai bentuk protes, seperti penolakan atas harga murah dari tawaran pembebasan lahan yang rencananya akan dibebaskan di daerah tersebut.
Sejumlah petugas stasiun sudah meminta warga untuk melakukan aksinya di pinggir rel, karena mengganggu perlintasan kereta. (Mvi/Mut)