Sukses

BPBD Banten Tetapkan Lebak dalam Status Darurat Air Besih

Masyarakat yang tinggal di daerah itu terpaksa menggunakan air tidak layak untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK).

Liputan6.com, Lebak - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menetapkan Kabupaten Lebak dalam status darurat air bersih akibat kemarau panjang yang menyebabkan sumur timba, jet pump dan sumber mata air mengering.

"Kami terus menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami kesulitan air bersih," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Provinsi Banten Faisal Abas di Lebak, Rabu (5/8/2015).

Ia mengatakan, masyarakat Kabupaten Lebak yang dilanda krisis air bersih saat ini tercatat ada di 11 kecamatan, antara lain Warunggunung, Cibadak, Curugbitung, Kalanganyar dan Maja. Selain itu juga Kecamatan Cimarga, Muncang, Sobang, Bayah, Cilograng dan Wanasalam.

Masyarakat yang tinggal di daerah itu terpaksa menggunakan air tidak layak untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK). Mereka menggunakan air sungai yang mengalami pendangkalan hingga airnya sudah berubah warna kehitam-hitaman.

Selain itu, warga juga menggali kolam maupun rawa-rawa serta menggali lubang di sekitar daerah aliran sungai.

Kekeringan yang terjadi belakangan ini juga bisa menimbulkan berbagai penyakit menular akibat menggunakan air yang tidak layak itu. Biasanya, penggunaan air tak layak itu menimbulkan gata-gatal juga penyakit diare.

"Kami berharap pendistribusian air bersih itu dapat memenuhi untuk kebutuhan masyarakat yang dilanda kekeringan itu," ujar Faisal.

Salurkan Bantuan Air Bersih

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan, saat ini masyarakat yang kesulitan air bersih itu tersebar di 14 kecamatan.

BPBD telah mendistribusikan air bersih ke sejumlah daerah yang kesulitan air bersih untuk keperluan MCK akibat dilanda kekeringan. Distribusi pasokan air bersih tersebut dilakukan bekerja sama dengan PDAM Kabupaten Lebak.

Ke-14 kecamatan yang dilanda kekeringan itu antara lain Kecamatan Wanasalam, Cilograng, Cihara, Bayah, Rangkasbitung, Cibadak, Sajira, Cimarga, Muncang, Warunggunung, Cileles, Leuwidamar, Maja dan Curugbitung.

"Selama tanggap darurat kami terus menyalurkan bantuan-bantuan agar masyarakat bisa menikmati kebutuhan air bersih," ujar Kaprawi. (Ant/Ado/Ron)