Sukses

3 Program KH Said Aqil yang Jadi Fokus PBNU ke Depan

Said Aqil mengapresiasi keputusan KH As'ad Said Ali yang menyatakan mundur, kendati perolehan suaranya mencukupi untuk proses pemilihan.

Liputan6.com, Jakarta - Selesai sudah rangkaian acara Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU). KH Said Aqil Siradj kembali terpilih menjadi Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2020. Ini jabatan kedua yang diemban Said Aqil, setelah periode 2010-2015.

Pria yang akrab disapa Kang Said ini pun berjanji akan membawa NU lebih baik lagi. Ada 3 program yang ‎menjadi prioritas dia dalam menjalankan roda kepemimpinan organisasi Islam terbesar di Tanah Air itu.

"Pertama pendidikan, saya ingin di setiap wilayah ada perguruan tinggi NU, yakni kita adakan yang belum ada," kata Said Aqil usai penetapan dirinya menjadi Ketum PBNU di arena Muktamar, Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/8/2015) dini hari.

Lalu program yang kedua, pria asal Cirebon, Jawa Barat ini akan memfokuskan NU di bidang kesehatan. Di mana, dia ingin NU memiliki rumah sakit sendiri.

"Harus ada rumah sakit NU, inginnya sih di setiap daerah ada. Tapi kita mulai dari membangun klinik-klinik dulu," ujar dia.

Sedangkan yang ketiga, Kang Said ingin mengembangkan program ekonomi kerakyatan yang kini tengah dikembangkan PBNU.

"Ketiga itu koperasi rakyat, itu sudah yang dibuat NU, di antaranya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kita akan gandeng semua pihak agar di setiap daerah ada koperasi," sebut dia.

Selain itu, Kang Aqil juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan Muktamar ke-33 NU.

"Alhamdulillah, muktamar telah berakhir dengan tenteram, hikmat, dan Insya Allah bermanfaat untuk NU dan Indonesia. Tidak lain saya ucapkan terima kasih kepada 4 pesantren, panitia, serta semua pihak yang ikut menyukseskan acara ini," ucap dia.

Dalam kesempatan tersebut, Said Aqil juga mengapresiasi keputusan KH As'ad Said Ali yang menyatakan mundur, kendati perolehan suaranya mencukupi untuk proses pemilihan.

"Yang telah rela menerima hasil dari muktamar ini dengan menyerahkan ke kita semua, cukup satu putaran, padahal beliau (KH As'ad) berhak 2 putaran. Tapi dengan kebesaran jiwanya, beliau rela," tandas Said Aqil. (Rmn/Nda)

Â