Sukses

Komisi VIII: Pemimpin Muhammadiyah Baru Bisa Jawab Masalah Bangsa

Selain pernah duduk dalam posisi wakil ketua, Haedar Nashir juga sebelumnya menduduki sekretaris umum PP Muhammadiyah.

Liputan6.com, Jakarta - Haedar Nashir terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020. Pemilihan berlangsung dalam gelaran Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar.

Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, dari sisi pengalaman organisasi, sosok Haedar merupakan salah satu pimpinan persyarikatan Muhammadiyah yang tergolong senior. Selain dikenal menguasai tertib organisasi, Haedar juga rajin menulis dan menafsirkan dan mengkontekstualisasikan prinsip, pandangan, dan ajaran-ajaran Muhammadiyah.

"Kepiawaiannya dalam berorganisasi dibuktikan dengan kiprah dan pengabdiannya selama ini. Apalagi, dalam beberapa kali muktamar terakhir selalu dipercaya oleh muktamirin untuk masuk dalam komposisi 13 pimpinan Muhammadiyah," ujar Saleh di Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Saleh menambahkan, selain pernah duduk dalam posisi wakil ketua, Haedar juga sebelumnya menduduki sekretaris umum PP Muhammadiyah.

"Pak Haedar bukan kader yang muncul tiba-tiba. Rekam jejaknya mudah ditelusuri. Apalagi beliau juga pernah menjadi ketua umum PP. Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebelum kemudian aktif di PP Muhammadiyah," tutur dia.

Pemikiran dan aktivitas Haedar dalam membesarkan Muhammadiyah diyakini mampu membawa salah satu organisasi Islam tertua di Indonesia melintasi tantangan yang semakin kompleks.

"Keteduhan dan kelembutannya dalam berkomunikasi diyakini akan mampu meluaskan jaringan Muhammadiyah secara eksternal," jelas Saleh.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini berharap, Muhammadiyah di bawah kepemimpinan Haedar bisa lebih maju dan berkemajuan untuk umat dan bangsa yang masih membutuhkan karya bakti Muhammadiyah.

"Tentu dengan berbagai inovasi dan kreasi, berbagai persoalan yang ada akan dapat diselesaikan dengan baik," pungkas Saleh. (Mut)