Sukses

Bentrok Anggota Ormas di Kramat Jati Paling Populer

Kericuhan antara ormas kepemudaan dengan warga di Kramat Jati menyebabkan seorang anggota ormas babak belur dihajar massa.

Liputan6.com, Jakarta - Kericuhan antara ormas kepemudaan dengan warga terjadi di Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur. Seorang anggota ormas mengalami babak belur dihajar massa dan 2 sepeda motornya juga dirusak warga. Kejadian ini menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Minggu 9 Agustus 2015.

Berita lain yang juga menjadi perhatian pembaca adalah tentang tabrakan yang melibatkan 5 mobil di Top Purbaleunyi sehingga menyebabkan kemacetan sepanjang 4 km serta mobil polisi yang nyelonong saat hari bebas kendaraan bermotor di Jakarta.

Top 5 News Selengkapnya:

1. Terlibat Ricuh di Kramat Jati, Anggota Ormas Dihajar Warga

Kericuhan antara ormas kepemudaan dengan warga terjadi di Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur. Akibatnya, seorang anggota ormas mengalami babak belur dihajar massa dan 2 sepeda motornya juga dirusak warga.

Kejadian tersebut berawal saat kelompok warga ini memukuli 'pak ogah' karena menghalangi rombongan mereka yang ingin lewat. "Waktu itu ada truk yang lagi memutar arah yang dianggap gerombolan tersebut menghalanginya," kata warga sekitar bernama Suharman di Jakarta, Sabtu (8/8/2015) malam.

Karena dianggap menghalangi, seorang anggota ormas kepemudaan ini pun langsung memukuli kenek truk dan pak ogah. Atas kejadian itu, warga pun langsung bereaksi yang menyerang balik.

"Pak ogah itu anak sini, makanya warga langsung ngamuk dan menyerang mereka," imbuh dia.

Selengkapnya...

2. Kata Warga soal Kronologi Bentrokan Ormas di Pasar Gembrong

Bentrokan antara ormas dengan warga terjadi di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Akibat kejadian tersebut, 1 warga terkena sabetan senjata tajam.

Seorang warga, Hambali menuturkan kejadian berawal saat sekelompok ormas dari Forum Betawi Rempug (FBR) berencana akan merayakan hari jadinya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Namun saat tiba di depan Pasar Gembrong, rombongan anggota ormas yang mengendarai 30 sepeda motor itu langsung berhenti ketika melihat pria yang mengenakan baju kelompok kemasyarakatan lain.

"Mereka langsung mengacung-acungkan senjata tajam yang mereka sudah persiapkan," kata Hambali, Sabtu (8/8/2015).

Selengkapnya...

3. 5 Mobil Tabrakan Beruntun di Tol Purbaleunyi, Macet Mengular 4 Km

Kecelakaan beruntun yang melibatkan 5 kendaraan terjadi di Tol Purbaleunyi arah Jakarta. Akibatnya, arus lalu lintas menjadi macet.

"Tabrakan beruntun 5 kendaraan di dekat gerbang Tol Cikamuning, tepatnya KM 112," kata petugas Jasa Marga Widodo saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Minggu (9/8/2015).

Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 15.45 WIB. Akibatnya, arus lalu lintas menuju Jakarta mengular dari KM 112 hingga KM 116.

"Untuk arah Jakarta-Bandung terpantau lancar," kata dia.

Selengkapnya...

4. Mobil Polisi 'Nyelonong' Saat Car Free Day di Bundaran HI

Mobil polisi terlihat menerobos kepadatan saat hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, Minggu (9/8/2015). Berdasar warna, mobil itu merupakan milik Direktorat Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polda Metro Jaya.

Mobil sedan bernopol 15767-VII itu awalnya datang dari sekitar Wisma Nusantara. Mobil itu terus memaksa merangsek kepadatan kawasan Bundaran HI.

Mobil itu rupanya berniat memutar balik di bundaran sisi utara. Berkali-kali mobil Mitsubishi Lancer itu membunyikan klakson agar para pejalan kaki dan pesepeda memberi ruang untuk mobil melintas.

Lolos dari kerumunan, mobil melintasi Jalan MH Thamrin menuju Sarinah. Bila dilihat dari lajurnya, mobil ini juga terbilang melawan arah karena berada di jalur yang seharusnya dilintasi kendaraan dari arah Thamrin menuju Sudirman.

Selengkapnya...

5. Reshuffle: Tenangnya Jokowi, Sibuknya Politisi

Ada kain batik hijau tersampir di lehernya, di antara kemeja putih berbalut jas hitam yang dikenakan. Jokowi mendapatkan kain itu dari seorang kiai ketika menginjakkan kaki di Banten.

Seharusnya kain itu dibentuk seperti sorban dan diletakkan di kepala sang Presiden. Namun Jokowi tak sempat merapikannya. Hanya bisa menggantungnya di leher seperti mengenakan syal.

Sudah hampir 10 bulan dia menduduki kursi Presiden. Saat ini semua mata tengah menyorot kinerja pemerintahannya, jajaran menteri-menteri di Kabinet Kerja. Tak sedikit di antara para menteri itu yang dinilai kurang dan pantas dicopot.

Selengkapnya...

(Ado/Nda)

Video Terkini