Liputan6.com, Jakarta - Ribuan orang dari berbagai organisasi massa menggelar unjuk rasa di Kantor Pemkot Bekasi, Jawa Barat. Mereka menolak pembangunan Gereja Santa Clara, Bekasi Utara, karena dianggap menyalahi prosedur perizinan yang dikeluarkan Pemkot Bekasi.
Polresta Bekasi Kota pun mengerahkan 1.200 personel untuk mengamankan aksi demonstrasi itu. "Personel yang kita kerahkan terdiri dari 700 persenel Polresta Bekasi Kota dan 500 personel bantuan dari Brimob Polda Metro Jaya," kata Kepala Bagian Operasional Polresta Bekasi Kota Kompol Hersiantony di Bekasi, Senin (10/8/2015).
Baca Juga
Menurut dia, para personel telah disiagakan di sekitar gerbang barat Kompleks Kantor Pemkot Bekasi Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan. Personel tersebut terbagi menjadi lima lapis pengamanan untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Advertisement
"Lapis pertama akan ditempati tim negosiator yang beranggotakan 70 orang Polwan," kata Hersiantony.
Tim lapis pertama bertugas untuk menegosiasikan tuntutan para demonstran agar berjalan kondusif. Bila lapis pertama gagal, kata dia, akan ada lapis kedua yang diisi oleh personel Satpol PP Kota Bekasi.
"Lalu lapis tiga beranggotakan Dalmas Awal, dan lapis empat Dalmas Lanjutan," katanya.
Pada lapis terakhir, kata dia, pihaknya menyiagakan Brimob dari Polda Metro Jaya bersenjata lengkap. Tim tersebut bertugas menghalau para demonstran masuk ke area kompleks Pemkot Bekasi agar tetap tertahan di luar gerbang.
"Kami berharap demonstrasi kali ini hanya sampai lapis satu saja," imbuh dia.
Selain itu, lanjut Hersiantony, pihaknya juga menyiagakan 40 personel Satlantas Polresta Bekasi Kota untuk menjaga kondusivitas akses lalin di Jalan Ahmad Yani.
Sebelum menuju Pemkot Bekasi, massa berkumpul di Islamic Center yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Kompleks Perkantoran Pemkot Bekasi. Massa lalu bergerak menuju lokasi demonstrasi dengan cara berjalanan kaki. (Ant/Mut)