Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menghadiri acara pelantikan pengurus DPP Partai Bulan Bintang (PBB) sekaligus acara hari lahir ke-17 partai tersebut. Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran Presiden bernama lengkap Joko Widodo tersebut.
Dengan rona gembira, Menteri Kehakiman dan HAM era Abdurrahman Wahid ini mengatakan kehadiran Jokowi memiliki arti yang sangat mendalam.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Jokowi dalam kesempatan kali ini, di tengah kesibukannya di bulan Agustus. Ini sungguh suatu kehadiran berarti," kata Yusril di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (10/8/2015) malam.
Advertisement
Yusril berujar, kehadiran Presiden Jokowi menunjukkan bahwa Presiden memiliki perhatian kepada semua partai politik, termasuk PBB yang dianggap sebagian orang sebagai partai yang kecil.
"Kehadiran Presiden Jokowi sungguh punya arti sangat mendalam bagi PBB. Kehadiran Presiden Jokowi juga menunjukkan perhatian kepada parpol tanpa memandang besar kecilnya parpol itu. Kehadiran Presiden Jokowi menunjukkan PBB tetap eksis dan menunjukkan darma baktinya," ujar Yusril.
Selain itu, Yusril menyebutkan, apa yang terjadi dalam partainya kini adalah dinamika sebuah organisasi sama halnya kehidupan. Di mana, kata dia, terdapat masa pasang dan ada kala waktunya surut.
"Begitu juga dengan Partai Bulan Bintang. Sejak 2009, PBB hanya berhasil menempatkan wakil-wakilnya di DPRD. Walaupun PBB tak punya wakil di pemerintah pusat dan DPR RI, tak berarti PBB diam. PBB juga berpikir dan turut memecahkan persoalan bangsa. Kami tak hanya mengkritik, kami juga memberi sumbangsih pemecahan di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum dan lainnya," papar Yusril.
Pertahankan Idealisme
Dalam perayaan HUT ke-17 PBB, Yusril Ihza Mahendra juga meminta kepada seluruh kader PBB agar mempertahankan idealisme partai meski tidak mendapatkan keuntungan dari sisi politik.
"PBB harus tetap jaga idelaisme dalam politik walau mendapat resiko tidak dapat apa-apa, baik politik maupun ekonomi," kata Yusril.
Yusril berujar, pragmatisme politik dengan menggunakan cara transaksional justru mengikis ideologi berbangsa dan bernegara yang baik. Karena itu, Yusril menginginkan kader partainya menjadi contoh bagi partai politik lain agar menghindari politik transaksional.
"Partai harus sadarkan rakyat agar pragmatisme apalagi transaksional itu akhirnya kikis habis idealisme bangsa," ujar dia.
Selain itu, Yusril mengingatkan kepada seluruh kader PBB agar gencar melakukan revitalisasi internal partai dan melakukan konsolidasi politik agar bisa terlibat di dalam proses pemerintahan.
"Tugas pengurus yang baru ini PBB adalah lakukan konsolidasi dan revitaliasi agar bangkit kembali," tandas Yusril Ihza Mahendra. (Fiq/Ans)
Advertisement