Ojek Pangkalan Penuhi Jobfair GO-JEK

Liputan6.com, Jakarta - Pengemudi ojek pangkalan, Setiawan, kini dapat tersenyum bahagia, setelah lolos seleksi perekrutan pengemudi GO-JEK. Dia memang antusias ingin bergabung dengan ojek yang menggunakan sistem online itu.

Niat Setiawan diwujudkan dengan sungguh-sungguh. Ia rela mengantre sejak pukul 07.00 untuk memenuhi panggilan wawancara dengan pihak GO-JEK di lokasi bursa kerja (jobfair) GO-JEK, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.

Sebelum dipanggil, Setiawan mengirimkan pesan singkat berisi data diri. Gayung bersambut. Nasib baik berpihak kepada pria 43 tahun itu dibanding teman-temannya. Sebab, selang 5 hari ia mendapat panggilan wawancara dari pihak GO-JEK.

"Tapi tak selalu 5 hari, teman saya ada yang sudah 2 minggu SMS, baru dipanggil. Untungnya saya enggak selama itu," ujar warga Menteng Atas, Tebet, Jakarta Selatan ini kepada Liputan6.com di lokasi bursa kerja (jobfair) Go-Jek, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015).

Setiawan bersama 9 temannya yang juga bekerja sebagai pengemudi ojek pangkalan, memilih bergabung dengan pasukan biker jaket hijau ini. Alasan mereka beralih lantaran penghasilan mereka semakin hari menyurut. Sebab para pengguna ojek pangkalan banyak beralih ke ojek online.

"Kita sadar, penumpang juga tidak bisa dipaksa naik ojek dari pangkalan. Mereka kan pikirnya lebih aman naik GO-JEK. Dan daripada kita mengeluh, lebih baik gabung saja. Tidak ada ruginya," kata Setiawan yang sehari-hari menunggu penumpang di pangkalan ojek Apartemen Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Saat wawancara, bapak 2 anak ini harus membawa beberapa dokumen penting. Di antaranya fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), buku nikah bagi yang sudah berkeluarga, Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), Ijazah bagi yang menempuh pendidikan wajib 9 tahun, dan Surat Izin Mengemudi (SIM) tipe C.

"Kalau SIM sebenarnya yang belum punya bisa dibantu oleh orang kantor (GO-JEK) untuk pembuatannya," imbuh Setiawan seraya menunjukkan helm hijau bertuliskan GO-JEK, sebuah ponsel android, dan sekotak masker wajah.

21 Polisi Amankan Go-Jek Jobfair

Polsek Tanah Abang menurunkan 21 personel polisi untuk mengamankan jobfair atau bursa kerja GO-JEK, yang diselenggarakan hampir sepekan, 10-15 Agustus 2015 di Stadion Basket, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.

Kapolsek Tanah Abang AKBP Harry Sulistiadi mengatakan, kehadiran personelnya adalah untuk mencegah tindak kejahatan yang biasanya terjadi di kerumunan orang.

"Kekuatan dari polsek ada 6 personel, lalu Brimob 12 personel, dan intel reserse 3 personel. Tugas polisi memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk keamanan. Di lokasi GO-JEK jobfair ini banyak massa nya, jadi anggota ditempatkan untuk mencegah atau menindak cepat jika ditemukan laporan kejahatan," ujar Harry ketika dihubungi Liputan6.com hari ini.

Dari pantauan Liputan6.com, seorang polisi berseragam safari berjaga di pintu masuk stadion. Ia mengaku anggota Brimob dan memang ditugaskan untuk mengkoordinasikan situasi dengan panitia penyelenggara jobfair. Sementara beberapa polisi berseragam dinas memantau area parkir dan area koridor stadion.

Pukul 14.00 WIB, antrean pelamar GO-JEK mengular hingga 100 meter, mulai dari pintu masuk stadion hingga ke area parkir kendaraan.  Namun menjelang sore hari, jumlah panjang antrean berangsur memendek.

Penjaga warung Stadion Basket GBK Qodir (24) mengatakan, 3 hari pertama perekrutan, para pelamar sudah tiba di lokasi sejak pukul 04.00 WIB. Namun hari ini, jumlah pelamar tak membludak seperti hari sebelumnya.

"Hari-hari pertama ngantrenya dari subuh. Orang sampai susah jalannya, karena mereka (pelamar) duduk-duduk di sekitar sini. Biasanya acara (perekrutan) ini selesai pukul 20.00," pungkas Qodir.

PT Gojek milik Nadiem Makarim mengadakan bursa kerja selama sepekan, yakni 10-15 Agustus 2015. Sejak pendaftaran Go-Jek dibuka pukul 06.00 WIB, ribuan pelamar memenuhi Stadion Bola Basket, Gelora Bung Karno Senayan. (Rmn/Mut)