Liputan6.com, Malang - Daftar panjang kabar duka dari puncak Gunung Semeru kian bertambah. Korban terus berjatuhan, baik cedera maupun hilang nyawa dalam 2 bulan terakhir.
Bak menyimpan amarah, gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut itu menebar kabar nahas dalam waktu berdekatan, bahkan beruntun.
Yang terkini, seorang pendaki asal Bogor bernama Daniel Saroha (31) dilaporkan hilang diduga karena tersesat di jalur pendakian Gunung Semeru, Selasa 11 Agustus 2015 sore.
Advertisement
Keluarga pun menggelar doa bersama untuk menemukan pendaki asal Bogor itu.
Saat ditemui di rumahnya, RT 2 RW 10, Kampung Bojong Jengkol, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, keluarga Daniel menggelar doa dengan khusyuk. Di antara mereka ada yang menitikkan air mata.
Keluarga berdoa agar Daniel bisa ditemukan dalam kondisi masih hidup. Namun, selesai berdoa, anggota keluarga tidak bersedia memberikan keterangan.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) bahkan sampai menutup Gunung Semeru untuk aktivitas pendakian. Penutupan ini untuk memudahkan pencarian terhadap Daniel Sahora, pendaki asal Bogor yang dilaporkan hilang sejak Selasa 11 Agustus 2015 sore.
"Mulai pagi ini kita lakukan open SAR. Gunung Semeru kita tutup total untuk pendakian sampai dengan ditemukannya seorang survivor asal Bogor," kata Kepala Bagian Data dan Humas BB TNBTS, Khairun Nisa, di Malang, Jawa Timur, Kamis (13/8/2015).
Sejak adanya laporan hilangnya pendaki asal Kampung Bojong Jengkol RT 002 RW 010 Desa Cileubut Barat, Bogor itu, sudah ada 1 tim dari internal BB TNBTS yang berangkat melakukan pencarian. Pagi ini, sudah banyak berdatangan tim SAR dari berbagai kelompok relawan yang siap membantu proses pencarian.
Dalam proses pencarian Daniel Saroha, 2 orang pendaki dilaporkan tertimpa batu besar yang jatuh dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. Seorang dari mereka meninggal dunia, sedangkan yang lainnya mengalami patah kaki.
Korban meninggal dunia adalah Dania Agustina Rahman, warga Jalan Arif Rahman Hakim Perbata No.4 RT 04 RW 04 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Sukabumi, Jawa Barat. Korban mengalami luka pada bagian kepala dan patah kaki kiri. Jenazah korban pada Rabu malam dibawa menuju RS Umum Lumajang, Jawa Timur.
Dara manis yang hobi berpetualang sejak SD itu mengakhiri petualangannya di Semeru.
Perempuan 19 tahun ini merupakan Mahasiswa Universitas Pasundan (Unpas), Kota Bandung, Jawa Barat.
Rektor Unpas, Eddy Jusuf menuturkan, pendakian yang dilakukan Dania di Gunung Semeru bukan dalam rangka kegiatan kampus. Pihak keluarga tidak mengetahui tentang aktivitas tersebut. Keluarga hanya mengetahui, Dania akan merayakan hari ulang tahunnya di Yogyakarta bersama para sahabatnya.
Sementara itu, korban patah kaki atas nama M Rendyka, mahasiswa Universitas Harapan Mandiri Medan, Sumatera Utara. Warga Jalan Penguin 7 No.157 Dusun Kenanga Baru, Kecamatan Pecut Sei Tuan, Deli Serdang ini kini dirawat di RS Syaiful Anwar Malang, Jawa Timur. Rencananya, akan menjalani operasi atas patah kaki kanan yang dideritanya.
"Kejadian sekitar pukul 05.45 pagi dengan lokasi kejadian keduanya sama, hanya sekitar 30 menit lagi saat perjalanan menuju puncak. Keduanya tertimpa batu besar yang jatuh dari puncak Semeru," kata Kepala Bagian Data dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Khairun Nisa melalui pesan pendek di Malang, Rabu 12 Agustus malam.
Kabar gembira datang pada Kamis sore, Daniel Saroha ditemukan tim SAR Gabungan dalam kondisi selamat. Kemudian dilakukan evakuasi untuk membawa turun Daniel ke Pos Ranupani.
"Alhamdulillah survivor (Daniel) ditemukan oleh tim SAR di titik Sumbermani dalam kondisi selamat. Survivor hanya mengalami luka-luka, tapi saya masih belum mendapat informasi lanjutan dari tim karena sekarang masih proses evakuasi," ujar Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Ayu Dewi Utari dikonfirmasi di Malang.
Ayu mengatakan, dari informasi awal, lokasi penemuan di Sumbermani berjarak sekitar 2-3 kilometer dari titik awal lokasi hilangnya Daniel. Lokasi penemuan itu juga mengarah turun menuju Pos Kalimati.
Pendakian Dialihkan
Ditutupnya Gunung Semeru untuk aktivitas pendakian dalam rangka pencarian pendaki Bogor pada Kamis ini, memunculkan beragam respons dari para pendaki dari berbagai daerah yang sudah terlanjur tiba di Malang, Jawa Timur. Banyak di antara mereka yang tetap nekat melanjutkan perjalanan menuju Gunung Semeru.
Namun tak sedikit pula yang memilih mengalihkan tujuan pendakian mereka ke Gunung Arjuno. Banyak di antara para pendaki itu datang dari Jakarta dan tiba di Malang menggunakan kereta api sejak pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB melalui Stasiun Kotabaru. Mereka memilih beristirahat di Taman Trunojoyo depan stasiun sebelum memutuskan tujuan berikutnya.
"Baru tahu informasi Semeru ditutup ya pagi tadi saat baru tiba di stasiun. Informasi itu dari kawan pendaki lain yang batal naik," ucap Antok, seorang pendaki asal Jakarta.
Sementara Darma Wira, seorang pendaki asal Tangerang bersama 5 orang rekannya memilih melanjutkan perjalanan ke Bali begitu mengetahui kabar ditutupnya Gunung Semeru pagi tadi.
Sebelumnya, pendakian ke Semeru sudah ditutup pada awal tahun 2015 dan resmi dibuka kembali untuk pendakian pada 1 Mei 2015. Namun, pengelola TNBTS tetap melarang pendaki ke puncak dan membatasi pendakian maksimal sampai di Kalimati. (Tnt/Ali)