Liputan6.com, Semarang - Kehadiran Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam perayaan peringatan 610 tahun kedatangan Laksamana Cheng Ho atau Sam Poo Tay Djien di Semarang, Jawa Tengah dimanfaatkan untuk melibatkan menteri itu dalam arak-arakan Sam Poo.
Hasilnya, Menteri Arief Yahya berperan sebagai Kaisar Ming. Dia pun mengenakan jubah besar dengan warna hitam dipadu dengan warna merah.
Arief Yahya dilibatkan dalam arak-arakan pengembalian Kio atau tandu berisi kimsin (arca) Cheng Ho ke Klenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok.
"Ini jubah Kaisar Ming, atasannya Laksamana Ceng Ho," kata Arief di Klenteng Sam Po Kong, Semarang, Kamis (13/8/2015).
Dalam sambutannya, Arief Yahya menyebutkan Laksamana Cheng Ho merupakan sosok yang lekat dengan Kota Semarang karena pernah singgah di sana. Selain itu dari 7 kali berlayar, 5 kali di antaranya menyempatkan mampir ke Indonesia.
"Laksamana Cheng Ho itu berlayar 7 kali dan 5 kali ke Indonesia, dari Aceh sampai Bali. Dan warisan terbesar adalah klenteng di Semarang ini," ujar Arief.
Peringatan kedatangan Cheng Ho ini sudah menjadi daya tarik wisatawan mancanegara. "Masak yang ke sini tidak sampai 1%. Jadi saya memang minta tahun ini dibuat lebih besar dan meriah (peringatan kedatangan Cheng Ho) dengan skala nasional atau internasional," ucap Arief.
Pihaknya juga menjanjikan untuk peringatan tahun depan akan dipromosikan jauh hari sebelum event, sehingga ditargetkan bisa menggaet banyak wisatawan asing. Upaya lain menarik wisatawan mancanegara, yaitu dengan hadirnya 2 wartawan dari Tiongkok.
Sementara itu, ketika berada di altar Klenteng Sam Po Kong, Arief menyaksikan berbagai atraksi dan ritual sebelum mengembalikan arca Cheng Ho ke klenteng Tay Kak Sie. Arca tersebut pagi tadi dibawa ke Sam Po Kong dengan iring-ringan kirab dari Tay Kak Sie dengan berjalan kaki sejauh 5,6 km. (Mvi/Ans)