Sukses

Tentara Papua Nugini Minta Bendera RI Diturunkan Jadi Terpopuler

14 Prajurit Papua Nugini lengkap dengan seragam loreng dan senjatanya meminta warga menurunkan bendera RI.

Liputan6.com, Jakarta - 14 Prajurit Papua Nugini lengkap dengan seragam loreng dan senjatanya mendatangi permukiman Yakyu yang terletak di Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua.

Permukiman tersebut terletak sekitar 1,3 kilometer dari perbatasan antara Merauke dan Papua Nugini. Saat itu, tentara Papua Nugini meminta warga setempat menurunkan Bendera Merah Putih yang dikibarkan warga di kampung. Alasannya, kampung tersebut masuk wilayah Papua Nugini.

Kabar itu pun menjadi informasi terpopuler sepanjang Kamis 13 Agustus 2015. Kabar lainnya datang pendaki gunung asal Sukabumi yang tewas tertimpa batu di Gunung Semeru.

Berikut 5 kabar terpopuler yang dihimpun Liputan6.com, Jumat (14/5/2015):

1. Tentara Papua Nugini Minta Bendera Merah Putih Diturunkan

Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Suzana Wanggai mendapat laporan adanya tentara Papua Nugini melarang warga di Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua, mengibarkan bendera merah putih.

Tentara itu beralasan, kampung tersebut masuk wilayah Papua Nugini.

Menurut Suzana, perintah untuk menurunkan bendera dikarenakan ketidaktahuan aparat terhadap batas-batas wilayah kedua negara.

"Daerah ini masuk wilayah netral. Permukiman Yakyu jelas masuk di wilayah Indonesia, yakni di Kabupaten Merauke. Warga yang menghuni kampung tersebut kebanyakan berasal dari Suku Kanum dari marga Maywa yang pernah melakukan eksodus tahun 80-90-an ke Kampung Weyam, Papua Nugini. Saat ini permukimam tersebut telah dihuni 19 kepala keluarga atau 74 jiwa, sejak 22 Juni 2011," kata Suzana di Jayapura, Kamis (13/8/2015).

Suzana menambahkan, untuk mengatasi hal-hal seperti ini di wilayah perbatasan, peran diplomasi sangat diperlukan kedua negara. Di antaranya akan dibawa ke forum 2 negara dan dibahas bersama-sama.

Selengkapnya.

2 dari 3 halaman

Pendaki Tewas

2. Pendaki Asal Sukabumi Tewas Tertimpa Batu di Gunung Semeru

Kabar duka kembali datang dari puncak Gunung Semeru. 2 Orang pendaki tertimpa batu besar yang jatuh dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. Seorang pendaki meninggal dunia, sedangkan satu pendaki lagi mengalami patah kaki.

Korban meninggal dunia adalah Dania Agustina Rahman (19), warga Jalan Arif Rahman Hakim Perbata No.4 RT 04 RW 04 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Sukabumi, Jawa Barat. Korban mengalami luka pada bagian kepala dan patah kaki kiri. Jenazah korban pada Rabu malam dibawa menuju RS Umum Lumajang, Jawa Timur.

Korban patah kaki atas nama M Rendyka (20), mahasiswa Universitas Harapan Mandiri Medan, Sumatera Utara. Warga Jalan Penguin 7 Nomor 157 Dusun Kenanga Baru, Kecamatan Pecut Sei Tuan, Deli Serdang ini kini dirawat di RS Syaiful Anwar Malang, Jawa Timur. Rencananya, korban akan menjalani operasi atas patah kaki kanan yang dideritanya.

Selengkapnya

3. Ahok: Makan Ayam Saja Ada Tulangnya

Tekad warga Kampung Pulo untuk mempertahankan rumah mereka belum surut. Warga tidak mau pindah bila tidak diberi uang kerohiman oleh Pemprov DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan Pemprov DKI tidak akan memberikan uang kerohiman kepada warga Kampung Pulo. Sebab, warga kini menduduki tanah negara.

"Makanya, itu mah kamu maunya enak aja, aku juga maunya gitu," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Kondisi pendudukan tanah negara membuat Ahok tidak bisa berbuat apa-apa. Karena itu, kompensasi rumah susun yang diberikan kepada warga dinilai paling cocok untuk warga.

"Sudah dudukin tanah negara, terus dibayarin duit dapat rumah. Ya enggak bisa. Hidup ini enggak ada yang enak-enak lah, makan ayam aja ada tulangnya," tegas Ahok.

Selengkapnya.

3 dari 3 halaman

Canda Ahok

4. Keluarga Tak Tahu Dania Agustina Daki Gunung Semeru

Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Eddy Jusuf menuturkan pendakian yang dilakukan Dania Agustina Rahman (19) di Gunung Semeru bukan dalam rangka kegiatan kampus. Dania meninggal tertimpa batu besar saat mendaki.

Eddy juga mengatakan pihak keluarga tidak mengetahui tentang aktivitas tersebut. Keluarga hanya mengetahui, Dania akan merayakan hari ulang tahunnya di Yogyakarta bersama para sahabat.

"Dani pergi bukan dengan rekan Mapak Alam Unpas, bahkan keluarga tidak mengetahui jika Dania akan mendaki ke Semeru. Pesan terakhir kepada tantenya kalau Dania akan merayakan ulang tahun di Jogja bersama temannya," kata Eddy di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/8/2015).

Hingga saat ini pihaknya masih mencari informasi dalam rangka kegiatan apa dan dengan siapa Dania melakukan pendakian tersebut.

Selengkapnya.

5. Canda Ahok Saat Diserbu Ibu-Ibu Petugas Haji untuk Selfie

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok baru saja mengukuhkan petugas haji Pemprov DKI Jakarta. Meski sudah sering muncul di berbagai acara, Ahok tetap saja jadi sasaran foto bersama hingga selfie.

Hal itu juga terjadi usai pengukuhan di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Selepas pengukuhan, ada sesi foto bersama dengan para petugas haji. Sesi foto terbagi menjadi dua. Sesi pertama Ahok berfoto bersama dengan petugas laki-laki. Sesi ini tampak berjalan biasa saja seperti foto bersama pada umumnya.

Keriuhan terjadi saat memasuki sesi foto kedua yang diikuti oleh petugas wanita. Petugas yang didominasi kaum ibu ini secara bersamaan merangsek masuk ke barisan foto.

Mereka berusaha mengambil posisi paling dekat dengan Ahok. Sekretaris Daerah Saefullah yang berada tepat di samping kiri Ahok sempat bercanda dengan para ibu dengan tidak mau bergeser dari samping Ahok.

Selengkapnya.