Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Ahok mengaku menemukan sejumlah kejanggalan dalam pembayaran gaji pekerja harian lepas (PHL) penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) di sejumlah wilayah Jakarta.
Pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu menduga para mandor dan oknum pejabat Pemprov DKI Jakarta berada di balik ketidakberesan pembayaran gaji para PHL.
Ahok mengendus, modus yang dilakukan oknum tersebut yakni dengan memegang kartu ATM para petugas. Sehingga upah para petugas PPSU itu dipotong.
"Saya menurunkan banyak sekali intel sebetulnya untuk mata-matai. Saya temukan mandor-mandor dan oknum pejabat, ATM-nya dipegang dia, jadi petugas enggak pernah pegang, sampai sekarang pun masih ada seperti itu," kata Ahok saat memimpin Apel Pekerja Harian Lepas (PHL) dan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (14/8/2015).
Karena itu, Ahok pun mengimbau seluruh pekerja untuk berani melawan para mandor dan pejabat yang sengaja bermain nakal tersebut. Mantan Bupati Belitung Timur itu menjamin, ia tak segan untuk membantu para pekerja.
"Saya ingin saudara berani melawan, enggak usah takut. Saya ada di depan saudara. Saudara bisa SMS saya, ketemu saya," pungkas Ahok. (Ndy/Tnt)
Ahok Kirim Intel Intai Mandor Nakal Penggelap Upah Pekerja Lepas
Ahok mengendus, modus yang dilakukan oknum tersebut yakni dengan memegang kartu ATM para petugas.
Advertisement