Liputan6.com, Malinau - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo akan memimpin upacara HUT ke-70 RI di Desa Long Nawang, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Wilayah tersebut merupakan daerah perbatasan dengan Serawak, Malaysia.
Tjahjo bertolak ke Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Minggu (16/8/2015) untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Tarakan, Kalimantan Utara.
Selanjutnya, pada Senin 17 Agustus 2015 pagi, Tjahjo beserta rombongan menuju Desa Long Nawang untuk memimpin Upacara HUT ke-70 RI dan memperingati detik-detik proklamasi di daerah perbatasan tersebut.
Advertisement
Tjahjo juga akan menerima gelar kehormatan oleh Kepala Adat Besar Apau Kayan. Untuk mencapai Desa Long Nawang, diperlukan waktu tempuh selama kurang lebih 2 jam dengan menggunakan pesawat kecil.
Kecamatan Kayan Hulu merupakan daerah yang memiliki luas wilayah 1.594 kilometer persegi dan berbatasan dengan negara bagian Serawak, Malaysia.
Di sebelah utara Kayan Hulu berbatasan dengan Kecamatan Kayan Hilir, sebelah selatan dengan Kecamatan Kayan Selatan, sebelah timur dengan Kecamatan Sungai Boh, serta di bagian barat berbatasan langsung dengan Serawak.
Peringatan HUT Kemerdekaan RI di daerah perbatasan merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh Tjahjo sebagai upaya pembangunan daerah pinggiran.
Hal itu sesuai dengan visi program pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla yakni membangun Indonesia mulai dari kawasan pinggiran.
"Kalau memang ini menjadi keputusan yang disepakati (dengan Presiden), saya kira perlu dilakukan di seluruh pelosok perbatasan, termasuk juga diikuti oleh masyarakat, komponen PNS dan anggota TNI/Polri," jelas Tjahjo di Malinau, Kalantara Utara, Minggu (16/8/2015)
Perkembangan wilayah perbatasan perlu mendapat perhatian khusus mengingat daerah tersebut merupakan garda depan sebuah negara. Tjahjo mengatakan pembangunan Indonesia harus dimulai dari wilayah perbatasan.
"Target Presiden Joko Widodo kan minimal tiga tahun wilayah perbatasan kita harus lebih baik, karena Nawa Cita itu kan membangun dari pinggiran, saya kira pinggiran itu ya dari perbatasan itu," kata Tjahjo.
Pembangunan dari perbatasan penting untuk menjaga persatuan bangsa karena dia menilai warga yang tinggal di perbatasan lebih mengenal informasi dari negara tetangga dibandingan dari negaranya sendiri, yakni Indonesia.
"Setelah saya keliling ke semua perbatasan, apalagi di Kalimantan Utara perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, masyarakat di perbatasan sana lebih memahami dan mengikuti berita dari negara-negara tetangga. Karena itu, rasa nasionalisme ini ingin terus kita kumandangkan di wilayah perbatasan," tukas Tjahjo. (Ant/Ali/Vra).