Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Trigana Air tipe ATR 42 dengan tail number PK-YRN diduga kuat menabrak Gunung Tangok di Pegunungan Bintang, Distrik Okbape di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo mengatakan informasi tersebut didapat dari warga sekitar Okbape yang melapor ke aparat berwajib.
"Informasi dari masyarakat, pesawat menabrak Gunung Tangok, Pegunungan Bintang," ujar Suprasetyo di Gedung Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (16/8/2015) malam.
Sementara Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan J.A Barata mengatakan proses pencarian pesawat nahas tersebut akan diarahkan sesuai informasi warga. Ia pun bersama Sebastio rencananya akan terbang ke lokasi tersebut malam ini.
Advertisement
"Kita arahkan pencarian ke situ (dugaan menabrak Gunung Tangok). Ini saya sama Pak Dirjen (Perhubungan Udara) mau ke sana malam ini, tinjau lokasi," kata Barata.
Burung besi tersebut diawaki pilot Kapten Hasanuddin, kopilot Ariadin F, teknisi Mario dan dua pramugari Ika dan Dita. Sementara itu jumlah penumpang yang berada di dalamnya 49 orang, yang terdiri dari 44 orang dewasa, 3 anak dan 2 bayi.
Kepala Penerangan Komando Operasi Angkatan Udara II Letkol Andi Arman mengatakan 35 menit usai hilang kontak, pesawat lain yaitu Trigana PK YRR sudah menyisir ketika PK YRN dinyatakan hilang, namun tak membuahkan hasil.
"Sudah dilakukan penyisiran tapi tidak ada hasilnya," ujar Andi ketika dihubungi.
Mengenai informasi yang beredar mengenai laporan warga yang mengatakan pesawat tersebut ditemukan dalan kondisi hancur karena menabrak gunung, Andi menyatakan pihaknya akan mengecek ke lokasi koordinat hilang kontak pesawat.
"Masih kita terlusuri, dan belum bisa dipastikan apakah keterangan warga betul-betul yang dimaksud atau tidak," tutup Andi. (Ado)