Sukses

Keluarga Sukarno dan Laksamana Maeda Akan Lengkapi Koleksi Museum

Mereka berencana menambahkan replika pakaian dan peninggalan leluhurnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sambut perayaan HUT ke-70 Republik Indonesia‎, sejumlah keluarga tokoh proklamator berkumpul di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat. Mereka adalah keturunan dari Presiden Sukarno, Muhammad Hatta, dan Ahmad Subardjo. Bahkan anak Laksamana Maeda Tadashi, Nishimura Toaji pun turut hadir dari Jepang.

Seorang cucu Bung Karno, ‎Romy Hendra Rhastomo Soekarno mengaku sangat terkesan pertemuan tersebut. Terlebih, ia bisa berbincang dengan anak perwira tinggi Jepang yang memiliki peran dalam kemerdekaan Indonesia.

"Saya senang dengan pertemuan ini karena historical sekali, di mana saya bisa jumpa langsung dengan anak Laksamana Maeda. Kita tahu Laksamana Maeda punya peran pada detik terakhir perumusan naskah proklamasi," ujar Romy di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (16/8/2015).

Bahkan, Romy mengaku mempunyai rencana ‎bersama Toaji untuk melengkapi koleksi Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Mereka berencana menambahkan replika pakaian dan peninggalan leluhurnya.

"Saya tanya (Toaji) tadi, apakah masih punya memorabilia seperti baju, pedang, dan lainnya yang bisa direplika dan dikirim ke Indonesia untuk ditaruh di museum ini," tutur dia.

Putra Rachmawati Soekarnoputri ini bermaksud ingin membuat replika pakaian yang pernah digunakan Bung Karno untuk dijadikan koleksi museum tersebut. Saat ini ia mengaku memiliki jas dan tanda jasa asli yang pernah digunakan sang kakek. Sementara kopyah asli Bung Karno ada di tangan Puti Pramathana, putri Guntur Soekarnoputra.

"Saya juga akan replika jas dan kopiah. Kebetulan saya punya yang asli punya Eyang Karno. Jadi kalau bisa, di sini ada 3 set (replika pakaian) Sukarno, Hatta dan Maeda agar lebih terasa lagi ketika orang masuk ke museum ini," harap Romy.

Kendati begitu, Romy belum bisa memastikan kapan replika itu akan disumbangkan sebagai koleksi museum. Toaji sendiri baru akan mengumpulkan barang peninggalan ayahnya di Jepang.

"Dia (Toaji) janji akan kembali ke Jepang dan mengumpulkan memorabilia dan akan kirim ke Indonesia. Dia sendiri masih nyari,"‎ ucap Romy.

‎Sementara pihaknya berusaha secepat mungkin membuat replika peninggalan Bung Karno. Namun ia meminta publik bersabar, karena pembuatan replika harus dikerjakan dengan sangat detil agar mirip dengan aslinya.

"Secepatnya lah, karena replika itu measuring-nya harus tepat. Sehingga orang bisa melihat persis seperti yang aslinya," papar dia.

Selain Romy Soekarno, dalam pertemuan tersebut hadir pula Halida Nuriah Hatta (putri Wakil Presiden pertama Muhammad Hatta), dan Rohadi Subardjo (putra tokoh proklamator Ahmad Subardjo).

Laksamana Muda Maeda Tadashi merupakan perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Dunia II zona Pasifik atau Perang Asia Timur Raya. Selama pendudukan Indonesia di bawah Jepang, ia menjabat sebagai Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Balatentara Kekaisaran Jepang.

Maeda memiliki peran yang cukup penting dalam kemerdekaan Indonesia. Ia mempersilakan rumahnya yang berada di Jalan Meiji Dori No 1 (sekarang Jalan Imam Bonjol No 1) Jakarta Pusat, sebagai tempat penyusunan naskah proklamasi. Kini, rumah Laksamana Maeda menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi. (Ali/Dan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.