Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN, yang sebelumnya dinyatakan hilang kontak, berhasil ditemukan di Distrik Okbape, sekitar 15 mil dari Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Pesawat dengan nomor penerbangan IL 267 yang diterbangkan Kapten Penerbang Hasanuddin‎, sebelumnya dilaporkan hilang kontak pada pukul 05.55 UTC/14.55 LT (local time/waktu setempat).
Kabar tersebut menjadi berita yang paling dicari pembaca Liputan6.com sepanjang Minggu 16 Agustus 2015. Selain itu ada kabar lainnya terkait aksi Elanto yang menghadang konvoi Moge di Yogyakarta.
Berikut 5 berita paling hits yang dihimpun Liputan6.com, Senin (17/8/2015):
1. Lokasi Pesawat Trigana yang Hilang Kontak Ditemukan
Pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN, yang sebelumnya dinyatakan hilang kontak, berhasil ditemukan di Distrik Okbape. Jarak menuju lokasi sekitar 1,5 jam jika ditempuh kendaraan roda dua.
Warga Oksibil, Josep Uropmabin, mengatakan untuk kendaraan roda empat, durasi menuju lokasi diperkirakan memakan waktu 2-2,5 jam.
"Masyarakat sempat melihat pesawat terbang rendah dan bunyi dentuman hebat di lokasi tersebut. Saat ini masyarakat juga ikut membantu ke lokasi jatuhnya pesawat," ujar Josep di Oksibil, Minggu (16/8/2015).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Rudolf Patrige mengatakan, Distrik Okbape jaraknya 15 km dari Kota Oksibil. Jika ditempuh dengan perjalanan kaki bisa lebih dari setengah hari perjalanan. "Saat ini Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Yunus Wally memimpin tim gabungan ke lokasi tersebut. Anggota TNI/Polri dan tim SAR ikut dalam rombongan," kata Rudolf.
Selengkapnya.
Alasan Hadang Moge
2. Alasan Pengendara Sepeda di Yogyakarta Hadang Konvoi Moge
Nama Elanto Wijoyono mulai dikenal masyarakat berkat aksinya menghadang pengendara motor gede (Moge) di simpang empat ringroad Condangcatur Yogyakarta. Dia mengaku aksi ini dilakukannya atas inisiatifnya sendiri.
Dia geram banyaknya pengendara moge yang mememuhi Kota Yogyakarta tanpa mengindahkan aturan lalu lintas. Mereka seenaknya menerobos lampu lalu lintas yang bisa membahayakan pengguna jalan yang lain.
Elanto menilai saat ini fungsi patwal atau voorijder yang biasanya digunakan untuk urusan resmi sudah mulai dilanggar. Hal itu terlihat adanya patwal yang digunakan untuk urusan yang dinilainya tak penting.
Selengkapnya.
3. Polisi Sebut Aksi Elanto Cegat Moge di Jalan Bisa Masuk Pidana
Kabid Humas Polda DIY AKBP Any Pudjiastuti menilai aksi yang dilakukan oleh Elanto yang menghadang konvoi moge membahayakan. Ia meminta kepada masyarakat jangan main hakim sendiri dengan menghadang parade moge di jalan seperti yang dilakukan Elanto.
Sebab, ujar Anny, sikap itu bisa masuk dalam tindak pidana. Dia mengatakan, pengendara moge menjadi urusan kepolisian.
"Kami mengharapkan jangan main hakim sendiri. Itu kewenangan kepolisian, bahaya. Ini kan negara hukum, kalau dia aksi lagi hal itu bisa masuk dalam tindak pidana. Serahkan saja ke kepolisian," ujar Anny saat dihubungi di Yogyakarta.
Selengkapnya.
Advertisement
Sosok Elanto
4. Ini Sosok Elanto Wijoyono, Aktivis yang Cegat Moge di Yogyakarta
Aksinya yang berani mencegat rombongan motor gede (moge) di simpang empat Condongcatur Yogyakarta, membuat nama Elanto Wijoyono langsung menyebar di media sosial.
Usut punya usut, ternyata aksi ini bukanlah yang pertama dilakukan oleh Elanto. Aksi serupa pernah dilakukannya pada 2014 lalu.
Elanto adalah seorang aktivis peduli lingkungan asal Kota Gudeg. Selain aktif sebagai pegiat Komunitas Peta Hijau Yogyakarta, Elanto juga seorang anggota Dewan Pakar Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) dan COMBINE Resource Institution.
Ketua Walhi Yogyakarta Halik Sandera mengungkapkan, mengenal Elanto sebagai sosok yang peduli dengan kepentingan publik dan lingkungan. Bahkan, dia bersama Elanto ikut dalam beberapa kegiatan tentang lingkungan dan pengurangan risiko bencana.
Selengkapnya.
5. Pesawat Trigana Belum Ditemukan, Ini Nama-Nama Penumpangnya
Pesawat Trigana Air rute Sentani-Oksibil dikabarkan hilang kontak. Pesawat yang mengangkut 54 penumpang itu hingga kini belum sampai ke lokasi tujuan. Pesawat yang hilang kontak itu pun saat ini sedang dalam upaya pencarian.
Berdasarkan data yang diterima Liputan6.com, pesawat PK YRN dengan nomor penerbangan IL-257 itu mengangkut 5 awak dan 49 penumpang yang terdiri dari 44 orang dewasa, 2 anak serta 3 bayi. Bertindak selaku pilot adalah Kapten Hasanudin dan kopilot Ariadin F. Sementara petugas teknik adalah Mario dan pramugari Ika N dan Dita A.
Berikut nama-nama penumpang pesawat Trigana Air yang masih dicari Tim SAR itu.
(Ali/Dan)