Liputan6.com, Jakarta - Kabar buruk kembali menerpa dunia penerbangan Indonesia. Tepat sehari jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia, pesawat Trigana Air rute Sentani-Oksibil dikabarkan hilang kontak.
Pesawat tipe ATR 42 itu tak juga tiba ke lokasi tujuan meski jadwal mendarat telah lewat.
Baca Juga
Burung besi tersebut diawaki pilot Kapten Hasanuddin, kopilot Ariadin F, teknisi Mario dan dua pramugari Ika dan Dita.
Advertisement
Sementara itu jumlah penumpang yang berada di dalamnya 49 orang, terdiri dari 44 orang dewasa, 3 anak dan 2 bayi.
"#BreakingNews Jayapura, Pesawat Trigana Air rute Sentani-Oksibil lost contact pukul 05.55 UTC/14.55 LT (local time) POB 54 orang," kicau akun resmi Badan SAR Nasional @SAR_Nasional, pada Minggu 16 Agustus 2015.
Proses pencarian pun langsung dilakukan. Tim SAR mengerahkan 2 pesawat untuk melakukan pencarian pesawat yang diduga jatuh dalam perjalanan dari Sentani menuju Oksibil, Papua. Pesawat tersebut ialah twin otter Trigana dan pesawat milik AMA.
Kepala SAR Jayapura Ludianto mengatakan, pesawat twin otter sudah terbang pukul 06.35 WIT menuju Oksibil dengan membawa 11 anggota SAR, beserta berbagai peralatan penunjang.
Menyusul pesawat milik AMA yang akan mengangkut anggota paskhas TNI AU untuk diterbangkan pada bagian kedua.
"Tim pada Minggu malam sekitar pukul 23.00 WIT telah kembali ke Oksibil," imbuh Ludianto di Jayapura, Senin (17/8/2015).
Kodam XVII/Cenderawasih juga mengerahkan 3 helikopter untuk membantu pencarian.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan mengatakan, laporan yang diterima lewat Dandim 1702 Letkol Inf. Aidi, pesawat Trigana sudah ditemukan di Kampung Tiga, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Informasi ini diperoleh dari masyarakat bahwa pesawat telah menabrak Gunung Tangok," kata Fransen.
Saat ini tim evakuasi gabungan antara Tim SAR, Kodim dan Pos TNI Oksibil serta Polres sedang menuju TKP.
"Saya sudah perintahkan Danrem 172/PWY Kolonel Inf Sugiono untuk segera mengirimkan heli membantu mengevakuasikan para korban pesawat Trigana Air. Evakuasi baru akan dilakukan Senin 17 Agustus pagi,” jelas dia.
Helikopter Kodam Cenderawasih yang disiapkan adalah jenis MI 17, Bolco maupun jenis heli Bell. Pihak Kodam Cenderawasih yang akan melakukan penyisiran lewat udara akan dilengkapi dengan peralatan medis dan peralatan mountainering untuk melaksanakan evakuasi terkait dengan kondisi medan yang curam.
Menabrak Gunung Tangok
Pesawat Trigana Air tipe ATR 42 dengan tail number PK-YRN diduga kuat menabrak Gunung Tangok di Pegunungan Bintang, Distrik Okbape di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo mengatakan informasi tersebut didapat dari warga sekitar Okbape yang melapor ke aparat berwajib.
"Informasi dari masyarakat, pesawat menabrak Gunung Tangok, Pegunungan Bintang," ujar Suprasetyo di Gedung Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu malam 16 Agustus 2015.
Sementara Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan J.A Barata mengatakan proses pencarian pesawat nahas tersebut akan diarahkan sesuai informasi warga.
"Kita arahkan pencarian ke situ (dugaan menabrak Gunung Tangok). Ini saya sama Pak Dirjen (Perhubungan Udara) mau ke sana malam ini, tinjau lokasi," kata Barata.
Kepala Penerangan Komando Operasi Angkatan Udara II Letkol Andi Arman mengatakan 35 menit usai hilang kontak, pesawat lain yaitu Trigana PK YRR sudah menyisir ketika PK YRN dinyatakan hilang, namun tak membuahkan hasil.
"Sudah dilakukan penyisiran tapi tidak ada hasilnya," ujar Andi ketika dihubungi.
Mengenai informasi yang beredar mengenai laporan warga yang mengatakan pesawat tersebut ditemukan dalan kondisi hancur karena menabrak gunung, Andi menyatakan pihaknya akan mengecek ke lokasi koordinat hilang kontak pesawat.
Serpihan Pesawat Ditemukan
Serpihan pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 akhirnya ditemukan pada koordinat 04 derajat 49 menit 289 Lintang S, 140 derajat 29 menit 953 BT. Posisi pesawat berada di ketinggian 8.500 feet atau 7 mil dari landasan Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya FHB. Soelistyo mengatakan, titik koordinat itu ditemukan tim udara yang terbang dengan pesawat Trigana jenis Pilatus.
"Penyisiran lewat udara menemukan serpihan pesawat dan beberapa titik kepulan asap hitam yang diduga bekas pesawat crash. Serpihan ini ditemukan sekitar 08.50 WIT, Senin 17 Agustus pagi," ujar dia di Base Ops Lanud Jayapura, Senin (17/8/2015).
"Walaupun sampai saat ini belum terkonfirmasi oleh kekuatan darat, namun kami telah menerima laporan dari udara. Kami berharap titik koordinat yang ditemukan pagi ini bisa fix, agar pencarian dan evakuasi bisa terfokus," imbuh Soelistyo.
Sementara itu, Warga Oksibil bernama Vidi menyatakan, lokasi jatuhnya pesawat biasa disebut masyarakat Kampung Bape yang terletak di perbatasan di Distrik Seram dengan istilah Oksob.
"Masyarakat saat ini bersiap-siap menuju ke lokasi yang dimaksud," ujar Vidi ketika dihubungi.
Tim SAR Jayapura dan Pasukan Khas TNI AU sekitar pukul 07.00 WIT melakukan pencarian pesawat Trigana Air jenis ATR 42 dengan nomor penerbangan IL 257 PK YRN yang jatuh di Gunung Tangok melalui udara.
Bawa Dana PSKS Rp 6.5 Miliar
Pesawat Trigana Air jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 yang hilang kontak di wilayah Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang membawa dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin di Pegunungan Bintang. Dana PSKS itu disalurkan melalui kantor pos setempat.
Kepala Kantor Pos Jayapura Haryono membenarkan adanya uang Rp 6,5 miliar yang diperuntukkan bagi warga miskin di Kabupaten Pegunungan Bintang yang diangkut dengan pesawat tersebut.
Bersamaan dengan pembagian dana PSKS itu, ada 4 pegawai Kantor Pos Jayapura yang ikut membawa uang yakni Yustinus Hurulean, MN Aragay, Agustinus Luarmase dan Teguh.
"Pak Teguh ini di dalam manifes memakai nama Dewa Putu Raka. Sebab menjelang keberangkatan Pak Dewa membatalkan penerbangannya, sehingga digantikan Pak Teguh," kata Haryono, Minggu (16/8/2015).
Uang sebanyak Rp 6,5 miliar disimpan di dalam 4 tas yang dibawa keempat orang tersebut.
"Kami masih terus berkoordinasi dengan petugas Trigana setempat atau dengan petugas di Crisis Center Jayapura untuk tindak lanjut hal ini," jelas Haryono.
Pesawat Trigana diduga jatuh di Distrik Okbape yang berjarak sekitar 13 mil dari Bandara Oksibil. Saat ini tim gabungan SAR dan TNI/Polri terus melakukan pencarian ke arah lokasi tersebut. Ada dugaan pesawat menabrak Gunung Tangok.
Jokowi Berdoa untuk Trigana
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan bela sungkawa atas musibah pesawat maskapai Trigana Air. Pesawat dengan nomor penerbangan IL 267 dikabarkan hilang kontak dalam penerbangan Jayapura-Oksibil pada Minggu pukul 14.55 WIT.
"Pesawat Trigana ATR 42 dilaporkan kehilangan kontak dalam perjalanan rute Papua-Oksibil. Saya telah menerima laporan dari Menteri Perhubungan (Ignasius Jonan) mengenai hal tersebut," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu 16 Agustus 2015 malam.
Untuk itu, ia telah memerintahkan kepada pihak terkait untuk menangani bencana tersebut. Dirinya meminta Kepala Badan SAR Nasional Marsdya TNI FH Bambang Sulistyo untuk memimpin langsung pencarian pesawat nahas itu.
"Tim Kementerian Perhubungan dan Basarnas dibantu TNI dan Polri malam ini terbang ke Papua." ucap Jokowi.
Selain itu, ia juga meminta Kementerian Perhubungan dan Trigana Air agar membantu keluarga penumpang pesawat. Kedua instansi itu diharapkan dapat segera memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada pihak keluarga mengenai perkembangan pencarian pesawat, kru, dan penumpang.
Jokowi juga meminta Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) untuk segera bekerja menyelidiki peristiwa ini.
"Saya mohon seluruh rakyat Indonesia, menjelang peringatan detik-detik Proklamasi, mengheningkan cipta dan berdoa untuk seluruh kru dan penumpangnya," pinta Jokowi.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyatakan, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Perhubungan dan Basarnas, TNI dan kepolisian untuk fokus melakukan pencarian terhadap Pesawat Trigana Air jenis ATR 42 dengan nomor penerbangan IL 257 PK YRN yang jatuh di Gunung Tangok, Papua.
"Presiden meminta untuk fokus pada pencarian. Dan presiden juga sudah dari kemarin menugaskan Menteri Perhubungan untuk melacak dan memantau mengumpulkan data untuk tahu gimana kejadian sebenarnya," ujar Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (17/8/2015).
Pramono mengatakan, Presiden ikut prihatin dengan terjadinya kecelakaan tersebut, terlebih peristiwa tersebut terjadi bertepatan sehari jelang peringatan HUT RI ke 70.
"Beliau prihatin dan dari tadi malam kita semua juga concern terhadap hal tersebut. Dengan demikian ini menjadi catatan bagi kita semua, sampai hari ini kan kita sedang menunggu laporan," kata politisi PDI Perjuangan itu. (Ron/Ali)