Sukses

Dibantu Bedah Rumah, Veteran Bengkulu Ini Teteskan Air Mata

Fauzi yang saat ini sudah berumur 82 tahun itu berusaha mengusap air mata dengan topi kuning kebanggaannya.

Liputan6.com, Bengkulu - Mayor Infanteri Purn Fauzi Matsani tak tahan membendung air mata saat menerima bantuan bedah rumah yang diserahkan langsung oleh Direktur Utama Bank Negara Indonesia Tbk Achmad Baiquni usai upacara bendera 17 Agustus 2015 di halaman kantor BNI Cabang Bengkulu.

Fauzi yang saat ini sudah berumur 82 tahun itu berusaha mengusap air mata dengan topi kuning kebanggaan yang selalu dikenakan saat mengikuti undangan acara kenegaraan. Sebagai pengurus Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Fauzi merasa sangat diperhatikan oleh Negara Republik Indonesia Merdeka  yang diperjuangkan mereka.

"Rumah kami memang sangat membutuhkan perbaikan, beberapa atap sudah meneteskan air, bahkan dinding rumah kami sudah sangat rapuh. Ini merupakan anugerah dan balasan terhadap keringat dan air mata kami dahulu," ungkap Fauzi di Bengkulu, Senin 17 Agustus 2015.

Mayor Fauzi merupakan veteran pejuang yang tetap aktif di dinas ketentaraan setelah Indonesia merdeka. Dia juga terlibat aktif dalam Operasi Militer Dwikora, Trikora dan Operasi Seroja.

Dia pernah dikaryakan sebagai kepala kantor Sospol kabuaten Bengkulu Utara hingga beberapa tugas negara lain yang dijalaninya dengan penuh pengabdian.

Menurut dia, saat ini jumlah legiun veteran yang masih hidup di Provinsi Bengkulu hanya tinggal 168 orang saja. Dari jumlah itu, 70 persen di antaranya sudah sangat tua dan tidak bisa beraktifitas secara normal.

Untuk hidup sehari hari, para veteran diberikan uang tunjangan veteran sebesar Rp 750.000 setiap bulan dan dana kehormatan veteran sebesar Rp 700.000. Jadi total uang yang mereka terima dari negara setiap bulan sebesar Rp 1.450.000.

Menurut dia, uang itu cukup untuk hidup mereka sehari hari, tetapi hanya untuk makan dan keperluan transportasi.

"Jika muncul kebutuhan lain seperti atap rumah yang bocor, kami harus minta kepada siapa, jika ada anak anak kami yang berhasil, tentu itu bukan persoalan, tetapi jika tidak bagaimana, program bedah rumah BUMN hadir untuk negeri ini sangat membantu kami dan kami mengucapkan terima kasih, cuma itu yang bisa kami sampaikan," tutup Fauzi sambil menyelipkan topi veterannya pada saku celana sebelah kanan.

Veteran di Batam

Nasib berbeda dialami para veteran di Batam. Putri Kaligis sebagai ketua legiun Veteran Batam mengaku belum mendapat perhatian dari pemerintah.

"Kami berjuang mempertahankan kemerdekan negeri ini bukan untuk pamrih, tatkala itu semua pejuang berkorban dengan jiwa dan Raga bagaimana melepaskan negeri ini dari cengkraman penjajah," kata Putri Kaligis di Batam, Senin 17 Agustus 2015.

Dalam realitasnya, kata dia, seteleh merdek, pemerintah mengabaikan peran para veteran. Mereka tidak diperhatikan  dalam mendapatkan hidup layak.

Waliota Batam Akmad Dahlan mengaku telah memperhatikan nasib para veteran. Meski begitu, perhatian itu belum menyentuh seluruh veteran.

"Untuk pemerintah kota Batam sudah melakukan perhatian kepada mantan pejuang namun belum seluruhnya," ujar Dia.

Untuk itu, dia akan mendata seluruh veteran yang berada di wilayahnya. Pihaknya juga akan menggelar pertemuan dengan para pejuang tersebut.

"Ya Nanti dari pemerintah dalam rangka ucap syukur atas kemerdekaan RI ke 70 akan di lakukan pertemuan bersama para veteran," pungkas Dahlan. (Ali/Dan)